Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Prihatin Israel Batasi Umat Islam Masuk Masjid Al Aqsa selama Ramadhan

Kamis, 14 Maret 2024 - 06:04:00 WIB
Rusia Prihatin Israel Batasi Umat Islam Masuk Masjid Al Aqsa selama Ramadhan
Rusia prihatin Israel membatasi umat Islam Palestina memasuki Masjid Al Aqsa selama Ramadhan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia prihatin dengan pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap umat Islam Palestina untuk memasuki Masjid Al Aqsa selama Ramadhan. Pembatasan akses Muslim untuk memasuki tempat-tempat suci di Yerusalem seharusnya tak boleh terjadi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengatakan, isu status Yerusalem dan tempat-tempat suci di kota tersebut harus diselesaikan sebagai bagian dari proses diplomasi menyeluruh konflik Israel-Palestina.

“Federasi Rusia memulai kerja bersama hari ini demi menciptakan kondisi yang diperlukan untuk penyelesaian krisis politik yang sudah berlangsung lama ini berdasarkan prinsip dua negara, Palestina dan Israel, yang hidup dalam kedamaian dan aman,” ujarnya, dikutip dari Anadolu, Kamis (14/3/2024).

“Dalam kerangka proses diplomasi yang komprehensif, solusi terhadap masalah-masalah mendasar harus ditemukan, termasuk soal status Yerusalem dan tempat-tempat suci yang berada di sana. Dalam konteks peristiwa hari ini, situasi di kota ini dengan dimulainya bulan suci Ramadhan menjadi perhatian serius,” katanya, menambahkan.

Menurut Zakharova, dunia sedang menunggu langkah-langkah praktis untuk mengakhiri pertumpahan darah di Jalur Gaza. Peluang untuk menghentikan perang, kata dia, akan jauh lebih besar jika Amerika Serikat (AS) tidak memveto draf resolusi terkait di Dewan Keamanan PBB.

“Saya ingin mengingatkan bahwa (setelah AS memveto draf Rusia), delegasi AS tiga kali memveto (resolui serupa lainnya) di Dewan Keamanan PBB. Inisiatif yang bertujuan untuk menyerukan gencatan senjata dan menghentikan permusuhan,” ujarnya.

Setelah menyelesaikan tugas utama yakni mencapai gencatan senjata, lanjut dia, proses politik selanjutnya harus dimulai. Menurut Zakharova, sejarah mencatat, tanpa menjembatani kesenjangan mendasar, kedua pihak berpotensi melanggar semua perjanjian gencatan senjata.

Dia juga menentang segala upaya untuk mengembalikan kondisi seperti sebelum serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Zakharova menegaskan hanya solusi dua negara yang bisa mengakhiri konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut