Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Sebut Turki Langgar Perjanjian karena Bebaskan Komandan Tentara Neo-Nazi Ukraina

Minggu, 09 Juli 2023 - 11:13:00 WIB
Rusia Sebut Turki Langgar Perjanjian karena Bebaskan Komandan Tentara Neo-Nazi Ukraina
Para anggota Batalion Azov, pasukan neo-Nazi Ukraina yang turut bertempur melawan Rusia di Mariupol, tahun lalu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.idRusia menilai Turki telah melanggar perjanjian terkait tawanan perang dalam konflik Ukraina. Pelanggaraan tersebut berupa pembebasan komandan Ukraina yang ditawan Rusia di Turki, pekan ini. 

Para komandan Ukraina tersebut ditawan Rusia tatlaka pasukan Moskow merebut pabrik baja di Kota Mariupol, tahun lalu. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, berdasarkan ketentuan pertukaran tahanan, para tentara Ukraina itu semestinya tetap berada di Turki sampai perang Rusia-Ukraina berakhir perang. 

Sayangnya, mereka malah dibebaskan ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkunjung ke Turki, belum lama ini. Sementara Rusia sama sekali tidak diberi tahu tentang pembebasan mereka, kata Peskov.

Zelensky kembali ke Ukraina dari Turki pada Sabtu (8/7/2023) kemarin. Dia juga membawa serta lima komandan dari Batalion Azov, bekas garnisun di Mariupol, sambil mengklaim bahwa dia telah membawa pulang “para pahlawan” Ukraina.

“Kembalinya para pemimpin Azov dari Turki ke Ukraina tidak lebih dari pelanggaran langsung terhadap ketentuan perjanjian yang ada. Selain itu, dalam kasus ini, ketentuan tersebut dilanggar oleh pihak Ukraina dan pihak Turki,” kata Peskov kepada kantor berita Sputnik, akhir pekan ini.

Penjabat Kepala Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin mengatakan, sebagai akibat dari pertukaran tahanan dengan Ukraina, sebanyak 215 orang, termasuk para pemimpin Batalion Azov, telah dipindahkan ke Turki pada September 2022. Pertukaran tahanan itu juga dibenarkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Pada Januari 2023, surat kabar Hurriyet melaporkan, mengutip sumber-sumber Turki, bahwa para pemimpin Azov berada di Turki atas permintaan Rusia.

Rusia sering menyebut pasukan Azov sebagai tentara neo-Nazi yang mengusung ideologi ekstremis di Ukraina.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut