Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menteri Israel Sebut Tak Ada Bangsa Palestina, Begini Kecaman Keras Rusia
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Sebut Zelensky Berani Menentang Trump, Sinyal Perang Masih Jauh dari Akhir

Senin, 25 Agustus 2025 - 14:14:00 WIB
Rusia Sebut Zelensky Berani Menentang Trump, Sinyal Perang Masih Jauh dari Akhir
Rusia menuding Volodymyr Zelensky enggan mengakhiri perang, meski Vladimir Putin menyatakan siap bertemu langsung (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Pemerintah Rusia menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky enggan mengakhiri perang, meski Presiden Vladimir Putin menyatakan siap bertemu langsung untuk membahas gencatan senjata atau perdamaian permanen.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan bahwa Putin bersedia duduk satu meja dengan Zelensky, asalkan ada agenda jelas yang bersifat kepresidenan, bukan sekadar ajang pencitraan.

“Presiden Putin dengan jelas menyatakan beliau siap bertemu, dengan syarat pertemuan ini benar-benar memiliki agenda. Pertemuan agar Zelensky punya kesempatan tampil di atas panggung bukanlah hal yang kami yakini bermanfaat,” kata Lavrov kepada NBC News, dikutip Senin (25/8/2025).

Zelensky Tantang Trump

Lavrov mengungkapkan hambatan utama perundingan ada pada sikap keras Zelensky yang menolak membicarakan soal wilayah. Padahal, menurut Rusia, penyelesaian konflik tak bisa dilepaskan dari persoalan teritorial.

“Dia (Zelensky) secara terbuka menyatakan tidak akan membahas wilayah apa pun, sehingga menantang Presiden (AS Donald) Trump, dan pejabat Amerika lainnya yang menyatakan masalah teritorial harus dibahas,” ujar Lavrov.

Selain menolak kompromi wilayah, Zelensky juga tetap bersikeras membawa Ukraina bergabung dengan NATO. Sikap itu dinilai Rusia bertolak belakang dengan pernyataan Trump yang lebih terbuka terhadap opsi netralitas Ukraina.

Rusia Ragukan Niat Zelensky

Lavrov meragukan keseriusan Zelensky untuk mencari perdamaian. Menurutnya, Zelensky enggan memulihkan hak-hak warga Ukraina penutur bahasa Rusia dan menolak mencabut undang-undang lama yang dianggap diskriminatif terhadap mereka.

“Ini menunjukkan Zelensky sebenarnya belum menghendaki perang berakhir,” tegas Lavrov.

Rusia menilai sikap keras kepala Zelensky, baik soal wilayah, keanggotaan NATO, maupun hak minoritas, membuat peluang pertemuan dengan Putin sulit terwujud. Moskow menekankan, tanpa agenda nyata dan kesediaan kompromi dari Kiev, perang akan terus berlanjut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut