Rusia Tak Ingin Cari Gara-Gara dengan Berlin, Kremlin: Kami Mencintaimu Orang-Orang Jerman!

MOSKOW, iNews,id – Rusia menegaskan tidak ingin mencari gara-gara dengan Jerman. Moskow juga tidak ingin berperang dengan Berlin.

Sikap tersebut disampaikan Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, saat mengomentari bocornya rekaman percakapan para perwira tinggi militer Jerman tentang kemungkinan operasi untuk meledakkan Jembatan Krimea. Seperti diketahui, wilayah Krimea berada di bawah kendali Rusia sejak pasukan Moskow mencaploknya dari Ukraina 10 tahun silam.

Baca Juga

Pejuang Palestina Serang Tentara Israel yang Robohkan Terowongan Gaza

“Kami (Rusia) mencintaimu (orang-orang Jerman) dan tidak menginginkan perang,” kata Peskov pada forum pendidikan Znanie (Pengetahuan) yang diadakan di sela-sela Festival Pemuda Dunia yang diselenggarakan di Rusia, Rabu (6/3/2024).

“Kami tidak ingin meledakkan apa pun. Kami tidak ingin ada orang yang berencana meledakkan sesuatu. Kami tidak akan menutup mata terhadap hal ini,” ujar tangan kanan Presiden Rusia Valdimir Putin itu lagi.

Baca Juga

Setelah Putin, 2 Komandan Perang Rusia di Ukraina Diburu Pengadilan Kriminal Internasional

Beberapa waktu lalu, media Rusia menerbitkan rekaman audio yang bocor berisi percakapan para petinggi militer Jerman terkait rencana pengiriman rudal Taurus ke Ukraina. Bocornya rekaman suara tersebut membuat Berlin kelabakan, dan memicu kekhawatiran akan adanya kegiatan spionase oleh agen-agen Moskow di negara Eropa Barat itu.

Rekaman audio tersebut pertama kali dipublikasikan oleh Pemimpin Redaksi RT dan grup media Rossiya Segodnya, Margarita Simonyan, pada Jumat (1/3/2024). Jurnalis Rusia itu juga mengunggah rekaman berdurasi 38 menit itu di saluran Telegram-nya.

Baca Juga

PLTU Shagonar di Rusia Meledak, 3 Orang Hilang 18 Lainnya Luka-Luka

Dalam percakapan tersebut, suara dari sejumlah petinggi militer Jerman terdengar membahas tentang kemungkinan pengiriman rudal jelajah Taurus ke Ukraina. Mereka juga berbicara tentang pelatihan tentara Ukraina dan kemungkinan penyerangan sasaran militer di wilayah yang dikuasai Rusia, termasuk Jembatan Krimea.

Editor: Ahmad Islamy Jamil