Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat JetBlue Nyaris Tabrakan dengan Pesawat Tanker Angkatan Udara AS di Karibia
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Tinggal Selangkah Lagi Cabut Ratifikasi Larangan Uji Coba Senjata Nuklir

Selasa, 17 Oktober 2023 - 13:11:00 WIB
Rusia Tinggal Selangkah Lagi Cabut Ratifikasi Larangan Uji Coba Senjata Nuklir
Ketua Duma Negara Rusia, Vyacheslav Volodin (kanan). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.idRusia akan mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif. Menurut Duma Negara (DPR Rusia), pencabutan itu disebabkan oleh sikap Amerika Serikat yang tidak bertanggung jawab terhadap keamanan global.

Dengan dicabutnya ratifikasi perjanjian tersebut, Rusia ke depannya bakal dapat melakukan uji coba senjata nuklir tanpa hambatan.

Presiden Vladimir Putin, yang awal bulan ini menyarankan agar Rusia mencabut ratifikasi perjanjian yang diteken pada 1996 itu. Alasannya, Washington DC sampai hari ini belum juga meratifikasinya. 

“Demi menjamin keamanan negara kami, kami menarik ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif,” kata Ketua Duma Negara, Vyacheslav Volodin, menjelang pemungutan suara parlemen mengenai pencabutan ratifikasi itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (17/10/2023).

Volodin mengatakan, meskipun Rusia telah meratifikasi perjanjian tersebut pada 2000, AS pada kenyataannya gagal meratifikasinya karena sikap Washington DC yang tidak bertanggung jawab terhadap masalah keamanan global.

“Federasi Rusia akan melakukan segalanya untuk melindungi warganya dan menjaga keseimbangan strategis global,” kata Volodin.

Meskipun Rusia mencabut ratifikasinya, Rusia akan tetap menjadi penandatangan dan akan terus bekerja sama dengan organisasi perjanjian larangan uji coba dan sistem pemantauan global yang memperingatkan dunia akan adanya uji coba apa pun terkait senjata nuklir.

Dimulainya kembali uji coba nuklir oleh Rusia, Amerika Serikat, ataupun China dapat mengindikasikan dimulainya perlombaan senjata nuklir baru antara negara-negara besar yang menghentikan uji coba nuklir bertahun-tahun pascaruntuhnya Uni Soviet pada 1991.

Bagi banyak ilmuwan dan aktivis, banyaknya uji coba bom nuklir selama Perang Dingin menunjukkan kebodohan dari tindakan ambang batas nuklir yang pada akhirnya dapat menghancurkan umat manusia dan mencemari planet ini selama ratusan ribu tahun.

Akan tetapi, konflik di Ukraina telah meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Washington DC ke tingkat tertinggi sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Sementara Beijing berupaya untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya agar sesuai dengan status China sebagai negara adidaya yang sedang berkembang.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut