Rusia Tuding Polandia Berambisi Rebut Wilayah Ukraina Bagian Barat
MOSKOW, iNews.id – Rusia menilai Polandia memiliki ambisi untuk merebut kembali wilayah Ukraina bagian barat yang dulu pernah dikuasainya. Moskow melihat Warsawa cukup aktif melakukan upaya ke arah itu.
“Sejauh ini, kita dapat melihat bahwa di balik kebuntuan dialog dengan Rusia, rekan-rekan Polandia kita secara aktif mulai merebut wilayah Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, kepada wartawan di sela-sela pertemuan tingkat menteri tentang keamanan Eurasia di Armenia, Jumat (10/6/2022).
Diplomat top Moskow itu mengatakan, penilaian tersebut dibuktikan dengan hak khusus yang baru-baru ini diberikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada warga negara Polandia di Ukraina. Selain itu, ada pula laporan yang mengklaim bahwa Polandia sedang membangun sistem pajak paralel untuk Ukraina.
Hal senada juga diungkapkan Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR). Laporan badan itu kemarin menyebutkan, Zelensky memperlakukan Ukraina layaknya perusahaan, alih-alih sebuah negara berdaulat.
“Zelensky tampaknya menyetujui pengalihan kedaulatan Ukraina ke Polandia. Keinginan otoritas Polandia tentang kembalinya Perbatasan Timur diwujudkan dalam tindakan tertentu,” demikian pernyataan SVR seperti dikutip kantor berita Sputnik, Kamis (9/6/2022).
Perbatasan Timur atau Eastern Borderlands adalah istilah yang mengacu pada wilayah bagian timur Republik Polandia Kedua semasa perang 1918–1939. Di masa sekarang, wilayah itu mencakup sebagian Ukraina, Belarusia, dan Lithuania.
Direktur SVR, Sergey Naryshkin mengatakan, rezim Kiev mengizinkan Polandia memberikan layanan hosting untuk pusat pemrosesan data cadangan dari Kantor Pajak Negara Ukraina.
Tugas utama pemasangan perangkat layanan pajak Ukraina di Polandia itu diambil alih oleh perusahaan teknologi SILTEC—yang berafiliasi dengan badan intelijen lokal. Sementara, dukungan metodologis dari operasi yang sedang berlangsung disediakan oleh perwakilan dari para raksasa teknologi AS, yakni Dell, IBM, dan Cisco.
Menurut Naryshkin, itu sama saja artinya Ukraina dengan sengaja mengungkapkan informasi penting nasionalnya kepada Amerika Serikat dan Polandia, termasuk data pembayar pajak dan situasi keuangan negara yang sebenarnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil