Sadis, Sekelompok Pria Bersenjata Tembak Mati 9 Muslim di Filipina
MANILA, iNews.id - Sejumlah pria bersenjata di Kota Kabacan, Provinsi Cotabato, Filipina selatan, menembak mati sembilan orang yang menaiki sepeda motor, Sabtu (29/8/2020).
Pejabat kepolisian setempat mengatakan, sebagian besar korban merupakan petani. Berdasarkan pemeriksaan sementara, penembakan diduga kuat dipicu perseteruan lokal, bukan aksi terorisme. Namun sebagian besar korban tampaknya tidak mengenal satu sama lain.
Pejabat kepolisian Delir Parcon mengatakan, enam sepeda motor yang dinaiki sembilan orang tersebut tiba-tiba dihentikan di jalanan tengah kota oleh para pelaku dan diperintahkan turun.
Setelah turun, mereka ditembaki secara membabi buta setidaknya 39 kali menggunakan senapan dan pistol. Delapan orang tewas seketika dan seorang lagi meninggal di rumah sakit. Sementara itu para pelaku langsung melarikan diri menggunakan minibus usai beraksi.
Polisi telah memintai keterangan beberapa saksi dan mencari rekaman CCTV untuk mengidentifikasi para pelaku.
"Ini kemungkinan besar bukan terorisme," kata Parcon, seraya menambahkan, penyelidik mendalami perseteruan lokal dan dendam pribadi, dikutip dari Associated Press, Senin (31/8/2020).
Kelompok gerilyawan muslim yang menguasai daerah tersebut juga membantah terlibat. Mereka mengatakan siap membantu menyelidiki pembunuhan sadis tersebut, semua korban beragama Islam.
"Tindakan kekerasan yang tidak masuk akal seperti itu tidak memiliki tempat di masyarakat, terutama pada saat orang berada dalam cengkeraman pandemi," kata kelokpok gerilyawan muslim, dalam pernyataan.
Serangan ini berselang sepekan setelah dua perempuan meledakkan bom dalam serangan bunuh diri terpisah di Kota Jolo, Provinsi Sulu, yang menewaskan 15 orang. Delapan dari korban tewas merupakan tentara dan polisi. Selain itu lebih dari 70 orang lainnya luka.
Presiden Rodrigo Duterte terbang ke Jolo pada Minggu di bawah pengamanan ketat untuk menemui para korban selamat dan keluarga korban tewas.
Militer menuduh komandan kelompok Abu Sayyaf, Mundi Sawadjaan, sebagai otak di balik serangan.
Pelaku bom bunuh diri diduga kuat janda dari anggota militan Abu Sayyaf pelaku serangan bunuh diri sebelumnya.
Editor: Anton Suhartono