Saingi Korut, Korsel Sukses Uji Tembak Rudal Balistik dari Kapal Selam

SEOUL, iNews.id - Korea Selatan (Korsel) sukses melakukan uji coba rudal balistik yang ditembakkan dari kapal selam (SLBM). Disebutkan Kapal Selam Dosan Ahn Chang Ho melakukan uji coba dengan meluncurkan rudal pada pekan lalu.

Kantor berita Yonhap, mengutip sumber militer, melaporkan uji coba ini dilakukan setelah tes serupa dilakukan dari tongkang terendam air pada bulan lalu.

Baca Juga

AS Tetapkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro Teroris, Perang Bisa Pecah

Dengan keberhasilan uji coba ini, Korsel menjadi negara pertama yang tak memiliki persenjataan nuklir, mengembangkan kemampuan rudal kapal selam. SLBM sejauh ini dikembangkan oleh tujuh negara, yakni Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Prancis, India, dan Korea Utara (Korut). 

Sayangnya Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel enggan memberikan penjelasan rinci soal uji coba tersebut dengan alasan keamanan. Badan Pengembangan Pertahanan juga enggan berkomentar seraya meminta media bertanya ke Kemhan.

Baca Juga

Rusia Akan Uji Coba Rudal Balistik Satan 2, Bisa Melesat 24.000 Km per Jam

Pekan lalu kemhan merilis cetak biru pertahanan periode 2022-2026, menyerukan pengembangan rudal baru yang mengalami peningkatan dalam kemampuan daya hancur.

Menurut Yonhap, rudal balistik yang menggunakan hulu ledak konvensional itu diberi nama sandi Hyunmoo 4-4, diyakini sebagai varian dari Hyunmoo-2B. Daya jelajahnya mencapai 500 kilometer.

Baca Juga

Korea Utara Terus Kembangkan Senjata Nuklir dan Rudal Balistik meski Rakyat Kelaparan

Korsel bertekad mengurangi kebergantungan militernya dari AS dengan mengembangkan persenjataan sendiri. Rudal-rudal yang dibuat di dalam negeri didesain untuk menghancurkan bunker dan terowongan sebagaimana banyak terdapat di Korea Utara.

Korut juga bukan negara baru dalam pengembangan ruadl ini. Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu meluncurkan serangkaian SLBM baru dalam beberapa tahun terakhir, bahkan dilaporkan sedang membangun kapal selam operasional pengangkut rudal-rudal tersebut.

Editor: Anton Suhartono