Sambut Kemenangan Erdogan, AS Desak Turki Perkuat Demokrasi
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) menyambut terpilihnya kembali Recep Tayyip Erdogan sebagai presiden Turki. Namun AS mendesak Turki menerapkan langkah-langkah untuk memperkuat demokrasi.
"Kami juga mendorong Turki untuk mengambil langkah-langkah untuk memperkuat demokrasi dan melanjutkan kemajuan menuju penyelesaian masalah dalam hubungan bilateral," kata Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, seperti dilaporkan AFP, Selasa (26/6/2018).
Dia mengatakan Presiden Donald Trump belum menemukan waktu untuk berbicara dengan Erdogan, setelah kemenangan diumumkan, Senin (25/6). Hasil akhir pilpres Turki sedianya akan diumumkan secara resmi pada Jumat (29/6).
"Kami berupaya menyiapkan kontak antara Presiden Trump dan Presiden Turki untuk menegaskan kembali ikatan kuat kami," ujar Sanders.
AS juga menyerukan pembebasan warga dan karyawan misi yang dipenjara Turki.
"Kami menghormati keputusan warga Turki dan mengharapkan hubungan yang konstruktif dengan Presiden Erdogan saat kami bersama-sama menghadapi tantangan bersama. Kami mendorong semua wakil Turki terpilih, termasuk Presiden Erdogan, untuk mewakili pandangan beragam dari semua warga Turki dan untuk memperkuat demokrasi," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.
AS dan Turki merupakan sekutu lama NATO. Namun hubungan dengan Erdogan menegang setelah pendukungnya menggunakan retorika anti-Amerika selama kampanye.
Turki keberatan dengan dukungan militer AS untuk milisi YPG Kurdi di Suriah, dan menuntut AS mengekstradisi ulama Fethullah Gulen, yang tinggal di Pennsylvania. Turki menuduh Gulen menjadi dalang kudeta pada 2016.
Editor: Nathania Riris Michico