Saudi Peringatkan Pihak yang Meremehkan MBS soal Pembunuhan Khashoggi
RIYADH, iNews.id - Arab Saudi tak akan menoleransi tuduhan terhadap Putra Mahkota Muhammed bin Salman (MBS) terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir, dalam wawancara dengan BBC, mengatakan, posisi MBS dalam hal ini adalah 'garis merah'. Setiap pembicaraan yang meremehkan MBS dan ayahnya, Raja Salman, tidak akan ditoleransi.
"Di Arab Saudi, kepemimpinan kami adalah garis merah. Penjaga Dua Masjid Suci (Raja Salman) dan putra mahkota adalah garis merah," kata Jubeir, sebagaimana dilaporkan kembali AFP, Kamis (22/11/2018).
"Mereka mewakili setiap warga Saudi dan setiap warga Saudi mewakili mereka. Dan kami tidak akan menoleransi pembicaraan apa pun yang meremehkan raja atau putra mahkota," ujarnya, menegaskan.
Jubeir bersikeras MBS tidak terlibat pembunuhan kontributor The Washington Post itu.
"Kami sudah menyatakannya dengan sangat jelas. Kami menggelar penyelidikan dan akan menghukum siapa pun yang bertanggung jawab untuk ini," katanya.
Jubeir juga meminta Turki untuk menyerahkan semua bukti penyelidikan yang sudah dilakukan dan berhenti membocorkan informasi soal pembunuhan ini.
Menurut Jubeir, pembunuhan Khashoggi merupakan "operasi nakal" yang dilakukan perwira intelijen tanpa sepengetahuan kerajaan.
Sementara itu soal ancaman sanksi dari Amerika Serikat (AS), Jubeir mengatakan hal itu menjadi kabur. Dia pun yakin AS tak akan melakukannya.
Presiden Donald Trump kemarin mengabaikan kritik dari berbagai kalangan, termasuk pihak asing, bahwa AS tak akan terpengaruh dengan hasil penyelidikan pembunuhan Khashoggi. Trump menegaskan kerja sama dengan Saudi akan tetap berlangsung sekalipun MBS terlibat pembunuhan.
Editor: Anton Suhartono