Saudi Santuni Anak Jamal Khashoggi dengan Rumah Mewah dan Uang Bulanan

RIYADH, iNews.id - Pemerintah Arab Saudi menanggung biaya hidup anak almarhum Jamal Khashoggi. Kontributor The Washington Post itu dibunuh oleh petugas intelijen di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.

Dilaporkan The Washington Post, anak-anak Khashoggi mendapat rumah mewah dan dibayar ribuan dolar AS per bulan.

Baca Juga

Biodata Andrew Cuomo, Calon Wali Kota New York City yang Didukung Trump tapi Kalah Lawan Mamdani

Ada empat anak Khashoggi yang mendapat fasilitas itu, yakni dua laki-laki dan dua perempuan.

Dilaporkan The Washington Post, uang dan fasilitas yang diberikan merupakan upaya pemerintah Saudi untuk memastikan keluarga tidak bersikap vokal atas pembunuhan yang sempat menyeret nama Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) itu.

"Bagian dari upaya Arab Saudi untuk pengaturan jangka panjang dengan keluarga Khashoggi, bertujuan untuk memastikan bahwa mereka bisa terus memberikan pengekangan atas pernyataan di depan umum."

Rumah-rumah yang diberikan untuk empat anak Kashoggi berlokasi di Kota Jeddah dengan nilai total 4 juta dolar AS atau sekitar Rp56 miliar.

Anak tertua Khashoggi, Salah, memutuskan untuk tetap tinggal di Saudi, sementara tiga lainnya tinggal di Amerika Serikat (AS). Mereka yang tinggal di AS diperkirakan akan menjual rumah tersebut.

Selain rumah, empat anak Khashoggi menerima uang dengan total 10.000 dolar AS atau sekitar Rp140 juta per bulan. Mereka sangat mungkin menerima bayaran lebih besar lagi yakni masing-masing puluhan juta dolar.

Belum ada perkembangan yang disampaikan jaksa penuntut terkait pembunuhan Khashoggi. Terakhir, jaksa mendakwa 11 orang yang terlibat langsung dalam pembunuhan, lima di antaranya terancam hukuman gantung.

Saudi menegaskan MBS tak terlibat dalam pembunuhan yang menghebohkan dunia ini. Disebutkan, pembunuhan dilakukan agen intelijen tanpa sepengetahuan kerajaan, sehingga disebut dengan operasi nakal.

Sampai saat ini, keberadaan jasad Khashoggi belum diketahui. Berbagai spekulasi menyebut, jasadnya dimusnahkan setelah dimutilasi.

Editor: Anton Suhartono