Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pendiri DeepSeek Liang Wenfeng Masuk Daftar Orang Terkaya di China, Segini Hartanya
Advertisement . Scroll to see content

Sebagian Kota Shanghai China Kembali Lockdown Covid padahal Baru Dicabut

Kamis, 09 Juni 2022 - 10:07:00 WIB
Sebagian Kota Shanghai China Kembali Lockdown Covid padahal Baru Dicabut
Shanghai kembali menerapkan lockdown di sebagian wilayah padahal baru dicabut pekan lalu (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SHANGHAI, iNews.id - Sebagian wilayah Shanghai, China, kembali lockdown mulai Kamis (9/6/2022) setelah sempat dicabut pekan lalu. Shanghai menerapkan lockdown ketat terkait kasus Covid-19 sejak 2 bulan lalu, memaksa warganya berdiam di rumah.

Salah satu kawasan yang di-lockdown adalah Distrik Minhang berpenduduk lebih dari 2 juta jiwa.

Otoritas pemerintah kota menyatakan di WeChat, seluruh warga akan menjalani tes Covid-19 mulai 11 Juni. Lockdown akan dicabut setelah tes selesai.

Shanghai melaporkan empat kasus Covid-19 bergejala pada Rabu kemarin, semuanya penderita tinggal di zona yang sudah dikarantina. Tidak ada kasus baru ditemukan di Minhang.

Shanghai mencabut lockdown pekan lalu, namun beberapa kawasan kembali dikunci terkait kebijakan 'nol-Covid' yang bertujuan memutus rantai transmisi.

Berdasarkan pengumuman pemerintah, penduduk di setidaknya tiga lingkungan Shanghai akan diwajibkan menjalani lima sebanyak lima kali dan diperkirakan berakhir pada 23 Juni. 

Zhao Dandan, wakil ketua komisi kesehatan Shanghai, mengatakan kotanya akan menerapkan pembatasan kembali bahkan di daerah-daerah yang bukan masuk kategori risiko tinggi.

“Berdasarkan penilaian tren pencegahan dan pengendalian epidemi, langkah-langkah terkait akan disesuaikan secara dinamis. Kami berharap masyarakat bisa memahami dan bekerja sama,” katanya, dikutip dari Reuters. 

Lockdown yang ketat memicu protes dari penduduk Shanghai. Para pebisnis khawatir pembelakuan lockdown yang terus-menerus bisa menyebabkan perusahaan asing hengkang dari Shanghai.

"Salah satu masalah utama yang dihadapi bisnis asing adalah tingkat ketidakpastian seputar pembatasan Covid-19. Ketidakpastian ini, serta peningkatan risiko, mengakibatkan banyak bisnis menunda, mengurangi, bahkan menarik diri sepenuhnya dari pasar China," kata Alexandra Hirst, analis kebijakan Kamar Dagang Inggris di China.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut