Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pidato Kemenangan Pilwalkot New York: Zohran Mamdani Janji Bela Muslim dan Yahudi
Advertisement . Scroll to see content

Sebagian Perkamen Laut Mati di Museum Alkitab AS Ternyata Palsu

Rabu, 24 Oktober 2018 - 08:24:00 WIB
Sebagian Perkamen Laut Mati di Museum Alkitab AS Ternyata Palsu
Para pengunjung mengamati pameran gulungan perkamen Laut Mati atau Dead Sea Scrolls di Museum Alkitab di Washington DC. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Ketika Museum Alkitab yang bernilai 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) dibuka secara resmi pada akhir tahun lalu di Washington dan dihadiri oleh Wakil Presiden Mike Pence, timbul pertanyaan soal keaslian gulungan perkamen Laut Mati, atau yang dikenal dengan nama Dead Sea Scrolls.

Kini, museum itu terpaksa mengakui kenyataan sangat pahit, karena analisis teknis yang dilakukan oleh para pakar Jerman menunjukkan setidaknya lima dari 16 fragmen gulungan yang dipamerkan di museum itu palsu.

Pengumuman itu berdampak serius tak hanya bagi Museum Alkitab tersebut, namun juga para penganut ajaran Kristen Evangelis serta berbagai lembaga yang membayar mahal untuk apa yang kini ternyata merupakan pemalsuan benda-benda arkeologis penting.

Gulungan perkamen Laut Mati di Museum Alkitab di AS. (Foto: CNN)

Dalam sebuah pernyataan, kurator Museum Alkitab, Jeffrey Kloha, mengatakan pengungkapan kepalsuan Dead Sea Scrolls itu menekankan kepada publik pentingnya memverifikasi keaslian artefak yang berhubungan dengan Alkitab.

"Meskipun kami berharap hasil pengujian akan memberikan hasil berbeda, ini adalah kesempatan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya memverifikasi keaslian artefak alkitabiah yang langka, proses pengujian yang dilakukan dan komitmen kami untuk transparansi," kata Kloha, seperti dilaporkan AFP.

"Sebagai lembaga pendidikan yang dipercayakan dengan warisan budaya, museum menjunjung tinggi dan mematuhi semua pedoman etika tentang perawatan koleksi, penelitian, dan pameran."

Contoh potongan perkamen Laut Mati yang rusak. (Foto: CNN)

Koleksi Dead Sea Scrolls, yang dipercaya merupakan tulisan-tulisan keagamaan Yahudi, ditemukan pertengahan 1940 hingga 1956 di gua-gua yang terletak di tepi Laut Mati di Israel.

Kumpulan gulungan kertas perkamen tersebut diyakini berasal dari zaman Nabi Isa. Keseluruhan koleksi itu terdiri dari sekitar 9.000 gulungan dan 50.000 bagian-bagiannya yang rusak.

Kebanyakan dari gulungan perkamen itu dikuasai dengan ketat oleh Otoritas Purbakala Israel.

Namun pada 2002, muncul bagian-bagian baru di pasar barang-barang kuno, walaupun banyak pakar Alkitab tidak percaya akan keasliannya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut