Sebelum Kecelakaan, Pilot Lion Air JT 610 Ungkap Ingin Pulang ke India

NEW DELHI, iNews.id - Bhavye Suneja, pilot pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018), sempat menyampaikan keinginan untuk pulang ke kampung halaman di Mayur Vihar, New Delhi, India.

Suneja ingin bekerja di maskapai negaranya begitu selesai di Lion Air. Pria 31 tahun itu bekerja untuk Lion Air sejak Maret 2011.

Baca Juga

AS Undang Pejabat Qatar, Turki, dan Mesir untuk Dorong Fase Kedua Gencatan Senjata Gaza

Seorang pejabat maskapai India yang tidak disebutkan identitasnya mengatakan, Suneja ingin bekerja untuk perusahaan lokal, menerbangkan Boeing 737.

"Kami membicarakan ini pada Juli lalu, dia orang yang sangat baik. Dengan pengalamannya menerbangkan Boeing 737 tanpa cacat insiden dan kecelakaan, kami ingin dia bersama kami karena kepercayaan. Keinginan satu-satunya adalah dia ingin ditempatkan di New Delhi, kota tempatnya berasal," kata pejabat itu, seperti dikutip dari The Times of India.

Namun, penempatan di ibu kota India bukan perkara mudah. Pejabat itu menambahkan, jika Suneja bekerja di maskapainya selama setahun, dia baru bisa menjanjikan penempatan di New Delhi.

Keinginan untuk bekerja di New Delhi, kata dia, merupakan keinginan pilot lain, tak hanya Suneja.

"Dia juga membutuhkan bantuan kami untuk mendapatkan ATPL India (lisensi). Beberapa pilot Lion Air juga sudah bergabung dengan kami baru-baru ini," katanya, lagi.

Lebih lanjut dia berharap dan berdoa Suneja dan penumpang lainnya bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

"Kami semua berdoa untuk itu," tuturnya.

Berdasarkan data di Linkedin, Suneja mendapatkan lisensi terbang dari Bel Air International pada 2009. Pada September 2010, dia bergabung dengan maskapai Uni Emirat Arab, Emirates, sebagai trainee selama empat bulan. Lalu pada Maret 2011, Suneja bergabung dengan Lion Air. Menurut Lion Air, Suneja mengantongi pengalaman terbang selama 6.000 jam.

Editor: Anton Suhartono