Sebut Benteng Pertahanan Hamas Terakhir, Israel Bakal Gempur Rafah Gaza Selatan
TEL AVIV, iNews.id - Israel akan menargetkan Rafah di Jalur Gaza sebagai fokus serangan berikutnya. Ini akan menjadi bencana besar
karena sebagian besar pengungsi Gaza mendiami wilayah yang berbatasan dengan Mesir itu.
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant menyebut kota itu adalah benteng terakhir Hamas yang tersisa. Dia mengklaim pejuang dan pemimpin Hamas bersembunyi di Rafah.
“Kami juga akan menjangkau daerah-daerah yang belum pernah didatangi di tengah dan selatan Jalur Gaza, khususnya (benteng) terakhir Hamas yang tersisa di Rafah,” ujarnya, seperti dilaporkan radio Israel, KAN.
Setelah perang berakhir, kata dia, Hamas tidak akan bisa memerintah Gaza lagi.
Gallant menggambarkan operasi darat miiternya ke Gaza sebagai salah satu perang paling rumit dalam sejarah perang Israel.
Lebih dari 1,3 juta orang kini mendiami Rafah dan sekitarnya, sebagian besar dari mereka adalah pengungsi dari wilayah lain.
Beberapa organisasi HAM internasional memperingatkan, serangan Israel ke Rafah bisa merenggut nyawa banyak orang di sana.
Belum ada komentar dari Hamas terkait pernyataan Gallant tersebut.
Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga 5 Februari 2024 menewaskan 27.478 orang dan 66.835 lainnya luka.
Data PBB mengungkap, gempuran militer Zionis juga menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi dalam kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, Selain itu 60 persen infrastruktur rusak atau hancur.
Editor: Anton Suhartono