Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mobil Jurnalis Dibobol Modus Pecah Kaca di Menteng, Laptop hingga Uang Tunai Raib
Advertisement . Scroll to see content

Sehari Pasca-Taliban Keluarkan Ancaman, Mantan Presenter TV Afghanistan Tewas Ditembak 

Jumat, 07 Mei 2021 - 10:32:00 WIB
Sehari Pasca-Taliban Keluarkan Ancaman, Mantan Presenter TV Afghanistan Tewas Ditembak 
Ilustrasi penembakan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

KABUL, iNews.id - Seorang laki-laki bersenjata membunuh mantan presenter TV Afghanistan, Kamis waktu setempat. Peristiwa tragis ini makin meningkatkan kekhawatiran kebebasan pers di negara yang tengah perang tersebut. 

Nimat Rawan tewas saat dalam perjalanan di Kota Kandahar. Dia ditembak pada siang hari. 

Juru bicara pemerintah provinsi, Baheer Ahmadi mengatakan, penyerang berjumlah dua orang. Mereka melarikan diri dan membawa kabur ponsel korban. 

Rawan merupakan mantan presenter untuk saluran lokal terkenal Tolonews. National Investigation Agency (NIA) mengatakan, korban telah bekerja di kantor media Kementerian Keuangan. 

"Para pejabat keamanan telah memberi tahu beberapa wartawan lain di daerah itu bahwa para ekstremis juga menjadikan mereka saasaran," katanya seperti dikutip Arabnews.com.

Aksi ini tak pelak meningkatkan kekhawatiran atas nasib wartawan Afghanistan pasca-pasukan AS mundur. Mereka menduga, para kelompok ekstremis ini akan membalas dendam kepada mereka yang bekerja sama dengan pasukan asing. 

Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun peristiwa ini terjadi sehari setelah Taliban mengeluarkan ancaman kepada jurnalis Afghanistan yang dianggap terlalu dekat dengan badan keamanan yang didukung AS.

Sebelumya, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid memperingatkan wartawan Afghanistan agar tidak memberikan berita sepihak untuk mendukung intelijen Afghanistan. Jika tidak, mereka akan menanggung konsekuensinya.

UNESCO menyatakan, Afghanistan dianggap sebagai salah satu negara paling bahaya untuk para jurnalis. Tercatat, sejak 2006, sebanyak 76 jurnalis tewas di Afghanistan.

Untuk tahun 2020, ada 15 jurnalis tewas. Sementara awal tahun ini, tiga perempuan yang bekerja di media Afghanistan bagian timur juga tewas.

Kelompok Daesh telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa pembunuhan, termasuk terhadap tiga perempuan tersebut. Mayoritas wartawan yang menjadi sasaran adalah perempuan.

Pemerintah menuduh kebangkitan Taliban atas banyaknya kasus pembunuhan yang terjadi. Sebaliknya, para pemberontak mengklaim dinas intelijen Afghanistan yang melakukan serangan untuk menyalahkan Taliban.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut