Sejarah dan Penyebab Konflik Israel dan Palestina
JAKARTA, iNews.id - Sejarah dan penyebab konflik Israel dan Palestina jadi hal yang paling dibicarakan banyak orang akhir-akhir ini. Hubungan kedua negara itu kembali memanas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Sejak saat itu, hampir 3.000 orang tewas dan lebih dari 10.000 orang terluka dari pihak Palestina dan Israel. Jika konflik ini tidak dihentikan secepatnya jumlah korban dari kedua negara akan bertambah.
Melansir Al Jazeera, Rabu (18/10/2023) konflik Israel dan Palestina berawal pada 2 November 1917 atau lebih dari 100 tahun lalu. Menteri Luar Negeri Inggris pada saat itu, Arthur Balfour mengirimkan sebuah surat kepada tokoh Yahudi, Lionel Walter Rothschild.
Meski isi suratnya hanya berisi 67 kata, siapa sangka dapat memberikan dampak yang luar biasa kepada Palestina hingga sekarang.
Adapun surat yang dinamakan Deklarasi Balfour itu berisikan tentang mendirikan rumah nasional dan memberikan fasilitas kepada orang-orang Yahudi di Palestina.
Di saat itu, Inggris turut berperan dalam proses migrasi orang Yahudi ke Palestina. Kondisi itu membuat warga Palestina melakukan perlawanan. Jika hal itu tetap dibiarkan maka perubahan demografi akan terjadi.
Komite Nasional Arab meminta warga Palestina untuk melancarkan pemogokan umum sebagai bentuk protes akan migrasi besar-besaran yang terjadi pada saat itu, tepatnya pada April 1936.
Setahun berselang, warga Palestina kembali melancarkan serangan. Kali ini datang dari para petani. Mereka menargetkan kolonialisme dan kekuatan Inggris.
Inggris mengerahkan 30.000 tentara ke Palestina pada 1939. Berbagai hal mereka lakukan, diantaranya menghancurkan rumah-rumah dengan bom, membunuh secara massal, dan membatasi hubungan Palestina dengan negara lain.
Tidak disangka, konflik tersebut membuat 5.000 warga Palestina terbunuh, 15.000 hingga 20.000 orang terluka, dan 5.600 orang harus mendekam di balik jeruji besi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB pada 1947 memberikan perintah kepada Palestina untuk memberikan sebagian tanahnya kepada Yahudi. Akan tetapi, hal itu justru ditolak mentah-mentah oleh Palestina.
Militer Israel melakukan serangan kepada Palestina sebelum mandat kekuasaan Inggris rampung pada 14 Mei 1948. Di masa itu, mereka menghancurkan desa-desa guna meluaskan wilayah Israel.
Israel secara resmi mendeklarasikan dirinya sebagai negara pada 15 Mei 1948. Di keesokan harinya perang antara Mesir, Lebanon, Yordania, dan Suriah melawan Israel pecah.
Masih di tahun yang sama tepatnya pada bulan April, Israel membunuh lebih dari 100 pria, wanita, serta anak-anak di Desa Deir Yassin, pinggiran Kota Yerusalem.
Dari tahun 1947-1949, terjadi insiden yang nantinya dinamakan Insiden Nakba. Insiden ini menyebabkan 500 desa baik kecil dan besar di Palestina dihancurkan oleh Israel.
Di tahun 1950, Mesir mengambil alih Jalur Gaza. Sementara itu Yordania menguasai wilayah Tepi Barat secara administratif. Partai politik Fatah didirikan tepatnya pada 1964.
Selama Perang 6 Hari melawan koalisi tentara Arab tepatnya pada 5 Juni 1947, Israel menduduki Jalur Gaza, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, Semenanjung Mesir, hingga Tepi Barat.
Intifada atau perlawanan dilakukan Palestina di Jalur Gaza untuk pertama kalinya pada Desember 1987. Serangan ini menjadi pencetus lahirnya gerakan Hamas.
Akhirnya Intifada Pertama rampung usai penandatanganan Perjanjian Oslo pada 1993. Di saat itu juga terbentuklah Otoritas Palestina yang nantinya akan menguasai Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Perjanjian Oslo ditandatangani oleh 110.000 orang Yahudi yang menghuni di Tepi Barat. Intifada kedua dimulai pada 28 September 2000. Insiden itu dimulai saat pemimpin oposisi Partai Likud Israel, Ariel Sharon berkunjung ke kompleks Masjid Al Aqsa.
Pada Intifada kedua, Israel membangun tembok pemisah. Kondisi itu membuat warga Palestina semakin sulit dalam menjalani hidup. Intifada Kedua selesai pada 2005. Setahun sebelum itu, pemimpin PLO, Yasser Arafat meninggal dunia.
Warga Palestina melakukan pemungutan suara untuk pertama kalinya pada 2006. Hamas keluar sebagai partai pemenang. Sayang, perang saudara pecah antara Hamas dan Fatah yang akhirnya mengorbankan ratusan warga Palestina.
Israel terus melakukan serangan kepada Palestina di tahun 2008, 2012, 2014, dan 2021. Ribuan warga Palestina baik warga sipil dan anak harus menjadi korban konflik.
Demikianlah ulasan mengenai sejarah dan penyebab konflik Israel dan Palestina. Semoga bermanfaat ya!
Editor: Johnny Johan Sompotan