Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Misi Ambisius Persija Jakarta: Bikin Arema FC Terbelit Kutukan Kandang di Super League 2025-2026
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Kejamnya Perbudakan Manusia di Afrika, Dari Budak Jaminan Hutang hingga Kerja Paksa

Senin, 02 Januari 2023 - 20:43:00 WIB
Sejarah Kejamnya Perbudakan Manusia di Afrika, Dari Budak Jaminan Hutang hingga Kerja Paksa
Sejarah Kelamnya Perbudakan Manusia di Afrika. Ilustrasi perbudakan di Afrika (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch )
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sepanjang sejarah peradaban dunia, orang-orang Afrika sering kali menjadi sasaran perbudakan selama berabad-abad. Manusia di Afrika dianggap sebagai barang dan diperdagangkan.

Meski praktik perbudakan manusia sudah dihapuskan, namun masih ada cara-cara pemerintah kolonial melakukan perbudakan, salah satunya lewat sistem kerja paksa.

Menurut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), perbudakan dianggap sebagai “status atau kondisi di mana seseorang memiliki kekuatan dan kepemilikan atas orang lainnya”.

Sepanjang sejarah dunia, di Afrika terdapat empat jenis perbudakan manusia. Berikut ulasan artikel kali ini.

1. Jaminan hutang

Perbudakan yang menganggap manusia bisa dijadikan jaminan hutang. Para budak disediakan oleh orang yang berhutan dan biasanya masih ada ikatan keluarga dengan pemilik hutang.

Sulit bagi budak hutang untuk melepaskan diri dari perbudakkan jenis ini karena biaya makan, pakaian, dan tempat tinggal, akan tetap ditambahkan selama mereka ditahan. Budak hutang bisa diwariskan dan bekerja pada tuannya selama beberapa generasi.

2. Perbudakan barang

Perbudakan jenis ini menganggap manusia sebagai barang pribadi dan bisa diperdagangkan. 

Para budak barang pribadi tidak memiliki hak atas dirinya sendiri. Bahkan mereka diharapkan bisa melakukan pekerjaan sesuai perintah pemiliknya, salah satunya memberikan ‘bantuan seksual.

Bentuk perbudakan ini terbawa hingga ke Amerika sebagai hasil dari perdagangan budak trans-Atlantik.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut