Sejarah Masjid-Katedral Cordoba Spanyol, Bangunan 1.200 Tahun Bukti Kejayaan Dinasti Umayyah
JAKARTA, iNews.id - Masjid-Katedral Cordoba atau Mezquita-Catedral de Cordoba, merupakan salah satu bangunan bersejarah paling ikonik di Spanyol serta simbol kejayaan peradaban Islam di Eropa pada Abad Pertengahan. Sayang, bangunan itu terbakar pada Jumat (8/8/2025) malam, namun penyebabnya belum diketahui.
Terletak di kota Cordoba, wilayah Andalusia, bangunan ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perpaduan budaya, agama, dan arsitektur.
Sebelum menjadi masjid, bangunan tersebut awalnya merupakan kuil Romawi yang kemudian diubah menjadi gereja Kristen pada masa kerajaan Visigoth sekitar abad ke-6 M. Gereja tersebut dikenal sebagai Basilika San Vicente.
Kemudian pada tahun 711 M, pasukan Muslim menaklukkan Andalusia. Beberapa dekade kemudian, pada 785 M, Abd Al Rahman I, pendiri dinasti Umayyah di Andalusia, membeli sebagian lahan gereja San Vicente dan membangunnya menjadi Masjid Cordoba.
Pembangunan dilakukan secara bertahap selama beberapa abad oleh penerusnya:
Masjid Cordoba terkenal dengan deretan tiang dan lengkungan ganda berwarna merah-putih, sebuah inovasi arsitektur yang memadukan pengaruh Romawi, Visigoth, dan Islam. Selain itu, mihrabnya merupakan mahakarya seni Islam, dihiasi kaligrafi Arab dan mozaik berwarna emas.
Pada 1236 M, Cordoba ditaklukkan kembali oleh Raja Ferdinand III dari Kastilia dalam Reconquista. Masjid Cordoba pun diubah menjadi Katedral Katolik Roma dengan nama Catedral de Nuestra Senora de la Asuncion.
Pada abad ke-16, Raja Charles V menyetujui pembangunan gereja bergaya Renaisans di tengah bangunan masjid. Perubahan ini menimbulkan perpaduan unik antara arsitektur Islam dan Kristen yang bisa dilihat hingga sekarang.
Masjid-Katedral Cordoba diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1984. Saat ini, bangunan ini menjadi salah satu destinasi wisata dan penelitian sejarah terpenting di Spanyol, serta simbol toleransi dan percampuran budaya.
Masjid-Katedral Cordoba bukan hanya saksi bisu peralihan kekuasaan dari Muslim ke Kristen, tapi juga lambang kemajuan ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur di Andalusia. Dia menjadi pengingat bahwa Cordoba pernah menjadi salah satu pusat peradaban paling cemerlang di dunia.
Editor: Anton Suhartono