Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Sekali Serang, Israel Langsung Bantai 71 Warga Gaza di Kamp Pengungsi Khan Younis

Sabtu, 13 Juli 2024 - 18:58:00 WIB
Sekali Serang, Israel Langsung Bantai 71 Warga Gaza di Kamp Pengungsi Khan Younis
Warga Palestina membawa jenazah korban serangan udara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Sabtu (13/7/2024). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id – Serangan udara Israel di kamp pengungsi Khan Younis, Jalur Gaza, Sabtu (13/7/2024), dipastikan membunuh lebih dari 70 warga sipil Palestina. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza.

Israel mengklaim serangannya tersebut menyasar panglima militer Hamas, Mohammed Deif. Akan tetapi Hamas menegaskan, klaim pihak zionis itu cuma omong kosong. 

Radio Angkatan Darat Israel mengatakan, Deif bersembunyi di sebuah bangunan di al-Mawasi, zona kemanusiaan yang ditetapkan oleh zionis sendiri. Zona itu berada di sebelah barat Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan.

Sampai kini, masih belum jelas apakah Deif terbunuh dalam serangan udara Israel itu. Namun dikatakan bahwa Deif adalah salah satu tokoh yang merancang serangan Hamas terhadap Israel Selatan pada 7 Oktober, yang memicu perang di Gaza. 

Sebelumnya, Deif sudah tujuh kali selamat dari upaya pembunuhan oleh Israel. Terakhir kali dia hendak dihabisi oleh zionis pada 2021. Deif juga menduduki puncak daftar orang paling dicari Israel selama beberapa dekade ini.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya 71 warga Palestina gugur dalam serangan zionis kali ini. Sementara itu, sebanyak 289 orang lainnya luka-luka.

Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, tidak membantah ataupun membenarkan terkait keberadaan Deif di kamp pengungsi Khan Younis hari ini. Dia hanya menyebut tuduhan Israel itu tak masuk akal.

“Semua korban adalah warga sipil dan apa yang terjadi ini adalah peningkatan besar dalam perang genosida, yang disokong oleh dukungan Amerika dan keheningan dunia,” kata Abu Zuhri kepada Reuters. 

Rekaman Reuters menunjukkan ambulans melaju menuju lokasi serangan di Khan Younis di tengah kepulan asap dan debu. Sementara para pengungsi, termasuk perempuan dan anak-anak, melarikan diri dalam keadaan panik. Beberapa di antaranya membawa barang-barang di tangan mereka.

Para saksi mata mengatakan, serangan itu terjadi secara tiba-tiba. Mereka pun sangat terkejut karena zona itu biasanya tenang. Menurut mereka, ada lebih dari satu rudal yang ditembakkan. Beberapa korban luka yang dievakuasi justru adalah petugas penyelamat.

“Mereka semua mati, seluruh keluargaku mati... di mana saudara-saudaraku? Mereka semua mati, mereka semua mati. Tiada yang tersisa,” kata seorang perempuan, menangis meratapi keluarganya  yang gugur.

“Anak-anak kami (hancur) berkeping-keping...” ujarnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut