Sekjen PBB Khawatirkan Kekuatan Twitter Cs Pasca-Pemblokiran Akun Donald Trump
NEW YORK, iNews.id - Sekjen PBB Antonio Guterres mengungkapkan kekhawatiran perihal kekuatan perusahaan platform media sosial. Dia menyebut harus ada mekanisme untuk mengatur kebijakan perusahaan setelah pemblokiran akun mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump oleh Twitter cs.
Bos Twitter Jack Dorsey saat itu menilai, pemblokiran akun Trump terkait kerusuhan pendukungnya di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu sebagai langkah tepat, meski diakuinya berbahaya untuk ke depan.
Guterres menyebut kekuasaan yang dimiliki perusahaan media sosial mengkhawatirkan.
“Saya tidak bisa berpikir, kita hidup di dunia di mana terlalu banyak kekuasaan diberikan kepada sebagian kecil perusahaan. Saya sangat khawatir dengan kekuatan yang mereka miliki,” ujar Guterres, dikutip dari Reuters, Jumat (29/1/2021).
Dia juga menyuarakan keprihatinan perihal data pengguna yang dijual kepada pengiklan karena bisa digunakan untuk kepentingan tertentu.
“Untuk mengubah perilaku kita dan risikonya tentu akan digunakan dalam sudut pandang politik, untuk mengontrol warga," tuturnya.
Selain Twitter, Facebook, YouTube, dan Amazon juga menerapkan hal serupa terahadap akun Trump. Langkah Facebook merujuk kepada pertimbangan Dewan Pengawas Independen yang anggotanya berasal dari banyak negara.
Editor: Anton Suhartono