Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun
Advertisement . Scroll to see content

Sekjen PBB: Pembunuh Jamal Khashoggi Harus Bertanggung Jawab

Sabtu, 20 Oktober 2018 - 12:52:00 WIB
Sekjen PBB: Pembunuh Jamal Khashoggi Harus Bertanggung Jawab
Antonio Guterres (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Sekjen PBB Antonio Guterres mengaku terpukul dengan keluarnya pernyataan dari Arab Saudi bahwa Jamal Khashoggi telah dibunuh dalam kantor konsulat di Istanbul, Turki. Dia menyebut saat terganggu atas kabar mengejutkan ini.

"Sekjen sangat terganggu dengan kabar kematian Jamal Khashoggi. Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman Khashoggi," kata kantor Guterres, dalam pernyataan, dikutip dari AFP, Sabtu (20/10/2018).

Lebih lanjut Guterres menegaskan perlunya dilakukan penyelidikan yang cepat dan menyeluruh untuk mengungkap penyebab kematian kontributor The Washington Post itu.

"Sekjen menekankan perlunya investigasi yang cepat, menyeluruh, dan transparan tentang kematian Khashoggi dan mereka yang terlibat dalam kasus ini harus bertanggung jawab secara penuh," ujarnya.

Sebelumnya Arab Saudi mengakui Jamal Khashoggi dibunuh di kantor konsulat pada 2 Oktober atau di hari yang sama saat dia mengurus dokumen pernikahannya.

"Diskusi antara Jamal Khashoggi dan orang-orang yang ditemuinya di konsulat di Istanbul berubah menjadi pertikaian, yang menyebabkan kematiannya," demikian laporan Saudi Press Agency (SPA), mengutip pernyataan jaksa penuntut umum.

Kerajaan juga memecat seorang pejabat tinggi intelijen Ahmad Al Assiri serta penasihat media Kerajaan, Saud Al Qahtani. Mereka merupakan pembantu utama Putra Mahkota Muhammed bin Salman.

Selain dua orang pejabat pemerintahan, Kerajaan mengumumkan telah menangkap 18 orang bersamaan dengan penyelidikan yang juga masih berlangsung.

Raja Saudi juga memerintahkan pembentukan komite menteri di bawah kepemimpinan putra mahkota untuk merestrukturisasi badan intelijen kerajaan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut