Sekolah di Prancis Larang Siswi Muslimah Pakai Abaya, Orang Tua Diingatkan soal Sekulerisme
 
                 
                PARIS, iNews.id - Sebanyak 67 siswi beragama Islam dipulangkan paksa sekolah di Prancis karena memakai baju muslimah, abaya. Orang tua siswi tersebut dikirim surat yang mengingatkan soal pentingnya sekulerisme di Prancis.
Sekolah di Prancis sempat membujuk agar siswi yang menggunakan abaya berganti pakaian. Namun, 67 orang menolak untuk mencopot hijabnya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (5/9/2023).
 
                                Pelarangan abaya di sekolah sudah resmi diatur bulan lalu. Alasannya, pakaian itu melanggar aturan sekularisme dalam pendidikan yang telah melarang kerudung Muslim karena dianggap sebagai tanda afiliasi agama.
Menteri Pendidikan dan Pemuda Gabriel Attal mengatakan siswi yang dipulangkan paksa diberi surat untuk orang tua yang bertuliskan sekulerisme bukanlah suatu keterbatasan, melainkan kebebasan.
 
                                        "Jika mereka datang lagi ke sekolah mengenakan abaya, akan ada dialog," kata Attal.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron sekulerisme harus terus dikampanyekan untuk menjaga keberagaman. Macron mengungkit penyerangan kepada pimpinan Charle Hebdo Samuel Pety beberapa tahun lalu.
 
                                        "Kita tidak bisa bertindak seolah-olah serangan teroris, pembunuhan Samuel Paty, tidak pernah terjadi," kata Macron dalam wawancara dengan saluran YouTube HugoDecrypte.
Asosiasi Islam di Prancis telah mengajukan permohonan kepada DPR dan pengadilan agar membatalkan larangan terhadap abaya dan gamis.
Prancis sudah melarang penggunaan tanda atau pakaian mencerminkan agama tertentu di sekolah. Termasuk salib dan kippa milik Yahudi.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq