Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Sekutu AS Khawatir Bantuan Militer untuk Ukraina Tak Cukup untuk Lawan Rusia

Senin, 02 Oktober 2023 - 06:23:00 WIB
Sekutu AS Khawatir Bantuan Militer untuk Ukraina Tak Cukup untuk Lawan Rusia
Suasana sidang di DPR AS untuk mengesahkan undang-undang di negara itu (ilustrasi). (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Para sekutu Amerika Serikat khawatir bantuan militer yang diberikan Washington DC kepada Ukraina tidak cukup bagi Kiev untuk membalikkan gelombang pertempuran melawan Rusia. Hal itu terungkap lewat laporan surat kabar The Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu (1/10/2023).

Menurut media tersebut, para diplomat dari negara-negara sahabat AS bertemu di sela-sela Sidang Umum PBB, belum lama ini. Di situ, mereka menyatakan keprihatinan bahwa masalah politik yang tengah melanda dalam negeri AS memaksa Presiden Joe Biden untuk memberikan dukungan yang terbatas kepada Kiev.

Selain itu, ada kekhawatiran jika AS tidak mampu membantu Ukraina meraih kemenangan, maka kredibilitas Kiev akan rusak parah.

Pada Sabtu (30/9/2023) lalu, DPR AS mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) pengeluaran jangka pendek untuk menjaga pemerintahan AS tetap terbuka selama 45 hari. RUU itu kemudian disetujui oleh Senat AS dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh Biden. Dengan demikian, pemerintahan AS terhindar dari shut down alias penutupan.

Akan tetapi, undang-undang tersebut tidak memberikan bantuan kepada Ukraina. Biden kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Washington DC tidak akan meninggalkan dukungannya terhadap Kiev. Dia pun mengaku sedang menunggu RUU bantuan terpisah untuk Ukraina dari Kongres AS dan Ketua DPR Kevin McCarthy.

Shut down atau penutupan pemerintahan memiliki dampak signifikan bagi AS. Sebab, dengan begitu sebagian besar dari 4 juta pegawai pemerintah federal AS tidak akan dibayar, baik mereka bekerja atau tidak. Selain itu, berbagai layanan federal ditutup, mulai dari Taman Nasional hingga regulator keuangan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut