Selain Dilanda Perang dan Korupsi, Ukraina juga Hadapi Masalah Prostitusi Kelas Kakap

KIEV, iNew.id - Dinas keamanan Ukraina (SBU) membongkar jaringan prostitusi yang dijalankan oleh petugas imigrasi. Pembongkaran jaringan ini menjadi bagian dari upaya untuk memberantas praktik korupsi dan memenuhi standar Barat dalam pemberantasannya. 

SBU pada Rabu (1/2/2023) mengatakan, komplotan itu dipimpin oleh pejabat Departemen Migrasi Kepolisian Nasional. Oknum tersebut biasanya bertanggung jawab untuk menjaga kepentingan para pengungsi.

Baca Juga

Jenderal Israel yang Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina Mencoba Bunuh Diri

"Pejabat senior ini mengawasi skema 'perlindungan' yang luas untuk prostitusi di Kiev dan di wilayah lain," kata SBU. 

Operasi jaringan prostitisi itu disebut-sebut menghasilkan pendapatan bulanan yang setara dengan lebih dari 1,3 juta dolar AS atau Rp19,3 miliar.

Baca Juga

Diguncang Kasus Korupsi di Tengah Gempuran Rusia, Presiden Zelensky Rombak Pemerintahan

Foto-foto yang beredar menunjukkan petugas berseragam menyerbu sebuah gedung dan menahan beberapa pria di sebuah ruangan. Tak hanya itu, mereka juga menyita sejumlah uang tunai dan foto-foto perempuan muda yang duduk di sofa di sebuah apartemen.

Jaringan tersebut memangsa perempuan berusia 18-30 tahun. Korban dikirim ke klien di dalam Ukraina dan luar negeri dan mengenakan biaya dari 20-270 dolar AS untuk layanan.

Dalam pidato video setiap malam, Presiden Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada dinas keamanan atas reaksi cepat mereka terhadap perkembangan yang memalukan ini.

Menurut angka PBB, invasi Rusia mendorong lebih dari 7 juta orang meninggalkan Ukraina. Hampir setengahnya kemudian kembali ke rumah.

Editor: Umaya Khusniah