Sempat Berseteru dengan Prancis soal Kartun Nabi, Turki Kutuk Pembunuhan di Gereja
PARIS, iNews.id - Sempat berseteru dengan Prancis soal penerbitan kartun Nabi Muhammad, pemerintah Turki secara resmi menyampaikan simpati dan mengutuk serangan pisau yang menewaskan tiga orang di gereja di kota Nice.
Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki pasca-insiden penikaman di dalam Gereja Basillica Notre-Dame, Kamis (29/10/2020) kemarin. Turki juga menyampaikan pernyataan solidaritas serta rasa simpati mendalam kepada orang terdekat serta keluarga pada korban.
"Kami sangat mengutuk serangan yang terjadi di dalam gereja Notre-Dame di Nice," demikian pernyataan resmi Kemlu Turki dikutip dari AFP, Jumat (30/10/2020).
Pernyataan Turki diyakini bakal menurunkan tensi ketegangan dengan Prancis. Sebelumnya, dua negara saling hujat mengenai penerbitan kartun Nabi Muhammad.
Hubungan Turki-Prancis sempat memanas karena kartun Nabi Muhammad
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut Presiden Prancis Emmanuel Macron perlu mendapat perawatan mental serta pria tersesat.
Pernyataan Erdogan merespons perkataan Macron yang menyebut penggunaan kartun Nabi Muhammad sebagai media kebebasan berekspresi sangat dijunjung tinggi di Prancis.
Perseteruan dua negara makin memanas setelah majalah satir Charlie Hebdo--yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad--juga merilis kartun menggambarkan Erdogan berlaku cabul terhadap seorang perempuan Muslim.
Insiden pembunuhan di dalam gereja Notre-Dame menambah panjang catatan aksi kekerasan berbau agama di Prancis. Sebelumnya, seorang guru sejarah bernama Samuel Paty tewas mengenaskan dengan kondisi leher tergorok.
Guru malang itu diketahui sempat menggunakan kartun Nabi Muhammad sebagai bahan pembahasan di kelas kebebasan berekspresi di sekolah tempatnya mengajar.
Editor: Arif Budiwinarto