Sempat Diisukan Stroke hingga Meninggal, Presiden Duterte Muncul di Hadapan Publik

MANILA, iNews.id – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, muncul kembali di hadapan publik pada Senin (12/4/2021). Sebelumnya, dia sempat menghilang hampir dua pekan, sehingga memicu berbagai spekulasi mengenai kondisi kesehatannya.

Pria berusia 76 tahun itu menyampaikan pidato mingguannya melalui siaran langsung di stasiun televisi. Kemunculannya sekaligus menepis rumor yang menyebut kesehatannya menurun, serta tudingan bahwa Pemerintah Filipina berusaha menyembunyikan kondisinya.

Baca Juga

Berambisi Rebut Kiev, Warga Ukraina di Wilayah Dikuasai Rusia Akan Dipaksa untuk Ikut Berperang

“Jika Anda mengatakan bahwa saya menderita penyakit yang menghalangi saya untuk menjalankan kekuasaan kepresidenan ini, maka itu tidak benar,” ujar Duterte menanggapi rumor tersebut, dikutip Reuters, Selasa (13/4/2021).

Duterte terakhir kali muncul di televisi pada 29 Maret lalu. Selama menghilang, beredar kabar dia berada di Singapura untuk menjalani perawatan akibat stroke ringan. Rumor paling ekstrem menyebutkan, Duterte meninggal dalam perawatan di negeri singa itu.

Baca Juga

Presiden Filipina Duterte Menghilang dari Publik, Ada Apa?

Dalam pernyataannya, Duterte menghilang dari hadapan publik serta membatalkan pidatonya yang dijadwalkan pada 7 April untuk meminimalkan kontak dengan lingkungan kerjanya. Ini lantaran ada peningkatan kasus aktif Covid-19 di antara stafnya termasuk beberapa petugas keamanannya.

Baca Juga

Para Pembantunya Keras soal LCS, Presiden Duterte Malah Melunak ke China

Untuk membuktikan Duterte baik-baik saja, ajudan terdekatnya, Christopher Go, mengunggah sejumal gambar di media sosial yang menampilkan Duterte sedang bermain golf, mengendarai sepeda motor, dan jogging di istana presiden selama akhir pekan.

Pemerintahan Duterte menghadapi kritik baru atas penanganan pandemi Covid—yang dinilai buruk oleh sejumlah kalangan. Duterte sendiri sampai hari ini belum disuntik vaksin corona. Dia mengatakan bersedia memberikan slot dosis vaksin miliknya kepada yang lebih membutuhkan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil