Sempat Dilarang Masuk Thailand, Ratu Kecantikan Penentang Junta Myanmar Mendarat di Kanada
TORONTO, iNews.id - Ratu kecantikan Myanmar penentang Junta, Han Lay lega setelah dapat mendarat di Toronto, Kanada. Sebelumnya, dia telantar di Bandara Suvarnhabhumi, Thailand karena tak diizinkan masuk negara itu.
"Sejak mendarat di sini, saya merasa aman dan kekhawatiran telah hilang," katanya kepada Reuters melalui telepon dari Bandara Internasional Toronto, Rabu (29/9/2022).
Han Lay tiba di Toronto melalui Seoul, dengan penerbangan Korean Air. Dia akan melanjutkan penerbangan ke Kanada timur.
"Saya selalu mendukung demokrasi Myanmar, saya akan selalu mendukungnya semampu saya," katanya.
Di Kanada, dia akan tinggal di Pulau Prince Edward dengan bantuan pemerintah. Namun dia tidak mengatakan berapa lama akan berada di sana atau status apa yang dia inginkan di Kanada.
Miss Grand Myanmar berusia 23 tahun itu terus menentang kekuasaan militer di negaranya. Dalam pidato kontesnya tahun lalu, dia dengan tegas menentang penindasan mematikan yang dilakukan oleh tentara terhadap protes anti-junta.
Han Lay telah menghabiskan satu tahun terakhir di Thailand untuk menyelamatkan diri dari junta militer Myanmar. Namun saat dia kembali dari kunjungan singkat ke Vietnam, dia ditolak masuk kembali ke negara itu. Akibatnya, dia telantar hingga berhari-hari di Bandara Thailand.
Biro Imigrasi Thailand mengatakan, Miss Grand Myanmar itu menggunakan dokumen perjalanan yang tidak valid.
Melalui media sosial, perempuan bernama asli Thaw Nandar Aung itu memohon dukungan agar tidak dideportasi ke Myanmar.
Myanmar telah dilanda kekerasan sejak militer merebut kekuasaan awal tahun lalu. Bentrokan antara pasukan junta dan milisi yang bersekutu dengan pemerintah bayangan dan kelompok pro-demokrasi terus pecah.
Tindakan keras telah menargetkan kelompok pro-demokrasi dan pemuda, aktivis, politisi, selebriti dan influencer media sosial.
Seorang direktur Human Rights Watch mengatakan, penguasa militer Myanmar menggunakan kontrol paspor sebagai senjata melawan hak warga negara untuk bepergian ke luar negeri.
"Tindakan seperti itu harus dikutuk secara universal, dan pemerintah di seluruh dunia harus waspada terhadap junta yang menggunakan taktik serupa terhadap pembangkang luar negeri yang bepergian dengan paspor Myanmar di masa depan," kata Phil Robertson dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara junta Myanmar tidak menanggapi panggilan yang meminta komentar. Seorang juru bicara menteri imigrasi Kanada menolak untuk memberikan rincian tentang kasus Han Lay tanpa persetujuan.
Editor: Umaya Khusniah