Sengaja Batuk di Depan Rekan Kerja, Pria Ini Didakwa Sebabkan 22 Orang Positif Covid-19
MADRID, iNews.id - Seorang pria Spanyol harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena dituding menjadi penyebab 22 orang terinfeksi covid-19. Pria yang dilaporkan positif covid-19 itu didakwa bersalah pada Sabtu (24/4/2021) lantaran sengaja batuk di depan rekan-rekan kerjanya dan menyebarkan virus.
Dalam hasil penyelidikan polisi, awalnya pria berusia 40 tahun itu menunjukkan gejala Covid-19 namun menolak saran dari rekan-rekannya untuk pulang dan mengisolasi diri. Dia sempat menjalani tes PCR sepulang dari lokasi kerjanya di Pulau Mallorca.
Keesokan harinya, pria yang tak disebutkan identitasnya itu tetap bekerja padahal saat itu suhu badannya terdeteksi cukup tinggi mencapai 40 derajat celcius. Dia tetap menolak untuk pulang saat atasannya menganjurkannya bekerja dari rumah saja.
Dia tetap berangkat kerja bahkan mengunjungi pusat gym dalam beberapa hari. Polisi menuturkan, pria itu merasa tidak terima setiap kali diperingatkan akan gejala covid-19 yang dialaminya. Dia dengan sengaja menurunkan masker lalu batuk di hadapan rekan-rekannya.
"Lihatlah, saya akan menularkan virus covid-19 ini kepada kalian semua," ujar pria itu dikutip dari New York Post, Senin (26/4/2021).
Beberapa hari kemudian, hasil tes PCR pria itu menyatakan dirinya positif covid-19. Tak lama setelah itu, rekan-rekannya juga menjalani tes serupa dan lima dari mereka dinyatakan positif. Lebih parahnya lagi, mereka ternyata menularkan virus itu kepada anggota keluarga termasuk tiga bayi.
Polisi mengatakan, tiga orang juga dinyatakan positif Covid-19 di pusat gym yang dikunjungi pria itu. Ketiganya juga menyebabkan keluarga mereka terinfeksi. Terdapat total 22 orang yang terpapar covid-19 dikarenakan ulah pria tersebut.
Meski tak satu pun dari rekan-rekannya maupun keluarga mereka membutuhkan rawat inap, pria itu tetap dinyatakan bersalah. Setelah didakwa pada Sabtu (24/4/2021), dia akan menjalani proses persidangan seperti dilaporkan kantor berita Spanyol, Europa Press.
Editor: Rizal Bomantama