Serang Wilayah Pakistan, India Sebut Tak Ingin Bikin Gara-Gara
BEIJING, iNews.id - Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj menanggapi ancaman Pakistan pascaserangan angkatan udara (AU) India terhadap basis militan Jaish e-Mohammed di wilayah tetangganya itu.
Serangan tersebut mengharuskan AU India melanggar wilayah udara Pakistan hingga memicu reaksi keras.
Swaraj mengatakan, India tak berharap ada ekskalasi lanjutan dengan Pakistan pascaserangan kemarin. Dia beralasan, pasukannya tak mengincar fasilitas militer Pakistan, melainkan basis militan.
Serangan itu, lanjut dia, merupakan langkah pencegahan agar tak ada lagi aksi bom bunuh diri seperti terjadi di Pulwama, Kashmir, pada 14 Februari 2019 yang menewaskan 41 anggota paramiliter India.
Target yang disasar juga sudah dipertimbangkan untuk menghindari jatuhnya korban sipil.
"Tidak ada instalasi militer yang menjadi target," kata dia, saat berkunjung ke China, seperti dikutip dari AFP, Rabu (27/2/2019).
Keputusan serangan udara, lanjut dia, diambil karena Pakistan menolak untuk mengakui dan menindak kelompok-kelompok teror di wilayahnya.
Apalagi, intelijen India mendapat informasi terpercaya bahwa Jaish-e-Mohammed sedang merencanakan serangan lain.
"Target terbatas serangan pre-emptif ini sebagai tindakan tegas terhadap infrastruktur teroris Jaish-e-Mohammed dan mencegah serangan teror lanjutan di India. India tidak ingin adanya ekskalasi lebih lanjut dari situasi ini. India akan terus bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri," ujarnya.
Sebelumnya Pakistan membantah klaim India bahwa serangan tersebut menyebabkan kerusakan masif dan korban dari pihak militan.
Pakistan menyebut serangan itu ceroboh serta berjanji akan membalas di saat yang tepat.
Serangan udara India ke wilayah Pakistan ini merupakan yang pertama sejak kedua negara berperang pada 1971.
Editor: Anton Suhartono