Presiden Meksiko Kutuk Serangan Bom di Kelab Malam yang Tewaskan 28 Orang

MEXICO CITY, iNews.id - Sejumlah pria bersenjata api menyerang sebuah klub malam di Meksiko. Serangan itu menewaskan sedikitnya 28 orang dan menyebabkan kebakaran besar.

Kebanyakan dari mereka yang tewas adalah penari yang bekerja di sana.

Cegah Perang Berlanjut, PM Anwar Ibrahim Minta Thailand dan Kamboja Buka Dialog

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengutuk serangan di Kota Coatzacoalcos itu memalukan.

Serangan Selasa malam, yang juga menyebabkan sembilan orang terluka parah, adalah yang terbaru untuk mengguncang negara bagian Veracruz.

Korban mengatakan orang-orang bersenjata menembakkan peluru ketika mereka masuk ke bar, Caballo Blanco. Pelaku lalu memblokir pintu masuk.

Karena musik yang keras, banyak pengunjung dan penari tidak menyadari serangan itu sampai bar terbakar.

Pihak berwenang mengatakan korban yang tewas kebanyakan karena menghirup asap. Belum diketahui apakah ada yang meninggal karena luka tembak.

"Mereka tiba dengan beberapa kendaraan, dengan senapan dan pistol. Mereka mengancam para penjaga keamanan di pintu dan mengambil kendali atas pintu masuk," kata seorang yang selamat kepada seorang wartawan AFP, yang berbicara dengan syarat anonim.

Gubernur Veracruz Cuitlahuac Garcia mencuit bahwa pihak berwenang mengidentifikasi salah satu penyerang sebagai Ricardo "N".

Tersangka sebelumnya ditangkap bulan lalu, tetapi dibebaskan oleh jaksa negara bagian dalam waktu 48 jam.

Presiden Lopez Obrador mengatakan otoritas federal akan menyelidiki penyebab serangan.

"Ada masalah di sana yang perlu diselidiki terkait tindakan kantor kejaksaan Veracruz," kata Lopez Obrador.

"Ada dua hal yang terjadi di sini: satu adalah tindakan memalukan oleh kejahatan terorganisir, hal yang paling tidak manusiawi mungkin; yang lain, yang juga tercela, adalah kemungkinan konspirasi dengan pihak berwenang," katanya, dalam konferensi pers.

Kantor kejaksaan Veracruz membantah melakukan kesalahan lantaran membebaskan Ricardo "N."

Veracruz adalah salah satu negara paling kejam di Meksiko. Lokasinya yang berada di Teluk Meksiko menjadikannya rute strategis bagi kartel narkoba dan bagi penyelundup manusia yang membawa imigran tidak berdokumen ke Amerika Serikat.

Coatzacoalcos, kota pelabuhan berpenduduk 235.000 orang, termasuk di antara mereka yang paling terpukul oleh kekerasan yang diakibatkannya.

Interior bar rusak dan hangus, tubuh telanjang seorang perempuan tergeletak di lantai dansa di sebelah tiang striptis. Sebanyak 10 dari 25 penari klub tewas.

Media lokal melaporkan dua pelaut dari Filipina juga tewas. Kedutaan Filipina di Mexico City mengatakan masih menyelidiki laporan itu.

Editor: Nathania Riris Michico