Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hamas Setuju Serahkan Pemerintahan Gaza ke Kelompok Teknokrat
Advertisement . Scroll to see content

Serangan Masjid di Mesir, PM Malaysia: Banyak Jamaah Tidak Bersalah

Minggu, 26 November 2017 - 12:50:00 WIB
Serangan Masjid di Mesir, PM Malaysia: Banyak Jamaah Tidak Bersalah
Serangan bom dan penembakan di Majid Al Rawdah, Bir Al Abed, Kota Al Arish, utara Sinai, Mesir menyebabkan 305 orang tewas (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Beberapa pemimpin dunia telah menyampaikan duka mereka atas serangan brutal di Majid Al Rawdah, Bir Al Abed, Kota Al Arish, utara Sinai, Mesir yang terjadi Jumat lalu. Mereka mengutuk aksi yang diduga dilakukan oleh teroris tersebut.

Perdana Menteri Malaysia, Datuk Sri Mohd Najib bin Abdul Razak mengaku cukup terpukul dengan adanya insiden tragis itu. Pasalnya, aksi dilakukan saat para korban sedang melakukan ibadah salat Jumat.

"Ngeri dengan serangan terhadap jamaah yang tidak bersalah di masjid al-Rawda di Mesir, pikiran dan doa saya menyertai para korban dan orang yang mereka cintai," tulis Najib dalam akun Twitter pribadinya @NajibRazak, dikutip Minggu (26/11/2017).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengecam aksi kejam tersebut melalui akun Twitter pribadinya Jumat, dengan menyebutnya sebagai tindakan pengecut. “Dunia tidak dapat menoleransi terorisme, kita harus mengalahkan mereka secara militer dan mendiskreditkan ideologi ekstremis yang menjadi dasar keberadaan mereka!” kata Trump.

Kantor berita Mesir, MENA mengungkapkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 305, termasuk 27 anak, dan 128 orang terluka. Namun sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Aksi penembakan dan pengeboman yang mengejutkan Mesir itu diduga dilakukan oleh militan negara Islam (ISIS), berdasarkan saksi yang menjadi korban di tempat kejadian. Pelaku bersenjata menggunakan masker dan seragam ala militer membawa bendera Daesh (ISIS) saat menggencarkan aksinya.

Atas insiden ini, pemerintah Mesir, Presiden Abdel Fattah el-Sisi mendorong upaya untuk memperketat keamanan di tempat-tempat ibadah dan bangunan utama. Setelah peristiwa terjadi, pemerintah mengumumkan tiga hari berkabung untuk serangan paling berdarah dalam sejarah modern Mesir.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut