Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perang Gaza, Pengguna Narkoba di Israel Melonjak Drastis
Advertisement . Scroll to see content

Serbu Kota Gaza, Israel Sebut Hamas yang Dulu Bukan yang Sekarang

Kamis, 21 Agustus 2025 - 07:26:00 WIB
Serbu Kota Gaza, Israel Sebut Hamas yang Dulu Bukan yang Sekarang
Juru Bicara IDF Effie Defrin mengatakan kekuatan Hamas sudah jauh berkurang, tidak sama dengan sebelum operasi (Foto: EPA)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) resmi memulai fase baru operasi militer besar-besaran untuk mencaplok Jalur Gaza dengan menargetkan jantung wilayah tersebut, Kota Gaza

Serangan darat yang diberi sandi Operasi Kereta Perang Gideon B disebut sebagai upaya menentukan nasib pertempuran melawan Hamas.

Juru Bicara IDF, Effie Defrin, mengatakan pasukan Israel kini telah menguasai sebagian besar pinggiran Kota Gaza. 

“Kami telah memulai tahap pertama penyerbuan ke Kota Gaza. Pasukan kami sudah mengendalikan wilayah strategis di sekitarnya,” ujar Defrin, dikutip dari Anadolu, Kamis (21/8/2025).

Hamas Dianggap Berubah

Dalam pernyataannya, Defrin menegaskan bahwa tujuan utama Israel adalah menghancurkan kekuatan Hamas. Dia menyebut kekuatan Hamas sudah jauh berkurang, tidak sama lagi dengan sebelum saat Operasi Kereta Perang Gideon dimulai pada Mei lalu.

“Hamas saat ini bukan Hamas yang sama, yang ada sebelum operasi tersebut,” ujarnya.

Untuk mendukung operasi ini, IDF juga akan mengerahkan kekuatan besar, termasuk memanggil 60.000 tentara cadangan baru serta memperpanjang masa tugas 20.000 tentara cadangan lama.

Menurut klaim Israel, saat ini militer mereka telah menguasai 75 persen wilayah Jalur Gaza. Kepala Staf IDF, Eyal Zamir, disebut memberi instruksi langsung agar serangan diperluas dan pasukan tambahan digerakkan untuk mempercepat pengepungan Kota Gaza.

Sebelumnya, Kabinet Keamanan Israel pada 8 Agustus telah menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki kembali Gaza secara bertahap. Skema itu dimulai dengan penguasaan Kota Gaza, dilanjutkan pengusiran paksa hampir satu juta warga sipil ke Gaza Selatan, sebelum akhirnya dilakukan penyerbuan penuh ke distrik-distrik permukiman.

Taktik Brutal di Permukiman

Langkah pertama dari strategi itu sudah terlihat sejak 11 Agustus lalu ketika pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran di kawasan Zeitoun, tenggara Kota Gaza.

Para saksi mata menyebut operasi tersebut dilakukan dengan cara-cara brutal: rumah-rumah warga diledakkan menggunakan robot bermuatan bahan peledak, artileri menembaki area padat penduduk, serta terjadi pengusiran massal tanpa pandang bulu.

Dengan intensitas serangan yang terus meningkat, banyak pihak menilai pertempuran di Kota Gaza akan menjadi penentu apakah Israel benar-benar bisa menghancurkan Hamas atau justru memicu babak baru perlawanan yang lebih sengit.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut