Setelah Gaza, Trump Ajukan 28 Poin Rencana Perdamaian Rusia-Ukraina
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengajukan 20 poin rencana perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022 dan belum ada tanda-tanad mereda.
Proposal 28 poin perdamaian Rusia-Ukraina itu diajukan setelah Trump berhasil memaksa Israel dan Hamas menghentikan perang melalui 20 poin rencana perdamaian Gaza yang telah diadopsi melalui resolusi Dewan Keamanan PBB.
Namun Trump menegaskan, 28 poin rencana perdamaian itu belum final setelah memicu protes dari Ukraina dan negara-negara sekutu lainnya.
"Kami ingin mencapai perdamaian. Seharusnya sudah terjadi sejak lama. Perang Ukraina dengan Rusia seharusnya tidak pernah terjadi," kata Trump, seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (23/11/2025).
Dia melanjutkan, pemerintah AS berusaha mengakhiri perang tersebut dengan cara apa pun. Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak menginginkannya.
Dengan nada kesal, Trump memberikan pilihan kepada Zelensky untuk melanjutkan perang sampai mati.
"(Dia boleh) Terus berperang mati-matian," ujarnya.
Bagian dari 28 rencana perdamaian tersebut yang ditentang Zelensky adalah Ukraina harus menyerahkan lebih banyak wilayah kepada Rusia, membatasi postur militer, dan membatalkan keinginan untuk bergabung dengan NATO.
Editor: Anton Suhartono