Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menlu AS Rubio Harap Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Dicapai 23 Desember, Bisakah?
Advertisement . Scroll to see content

Setelah Tuduh Gembong Narkoba, Trump Jatuhkan Sanksi Presiden Kolombia Petro 

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 06:47:00 WIB
Setelah Tuduh Gembong Narkoba, Trump Jatuhkan Sanksi Presiden Kolombia Petro 
Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada Presiden Kolombia Gustavo Petro (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jumat (24/10/2025), menjatuhkan sanksi kepada Presiden Kolombia Gustavo Petro atas tuduhan perannya atas maraknya perdagangan narkoba.

Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi tersebut yang juga menargetkan istri dan putra Petro, masing-masing Veronica Alcocer dan Nicolas Petro, serta Menteri Dalam Negeri Kolombia Armando Benedetti.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menuduh Petro membiarkan kartel narkoba berkembang pesat di Kolombia. Dia juga menyebut tingkat produksi kokain melonjak drastis di bawah kepresidenannya.

Departemen Keuangan mengutip rencana "Perdamaian Total" Petro, inisiatif yang dibuat untuk mengakhiri konflik internal Kolombia yang telah berlangsung selama 6 dekade melalui negosiasi dengan pemberontak bersenjata dan organisasi kriminal.

"Sejak Presiden Gustavo Petro berkuasa, produksi kokain di Kolombia telah melonjak ke tingkat tertinggi dalam beberapa dekade, membanjiri Amerika Serikat dan meracuni warga Amerika," kata Bessent, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (25/10/2025).

"Presiden Petro telah membiarkan kartel narkoba berkembang biak dan menolak untuk menghentikan aktivitas ini," ujarnya, lagi.

Sanksi ini dijatuhkan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Kolombia, termasuk pengerahan armada tempur Negeri Paman Sam ke Karibia dengan dalih memerangi kejahatan narkoba. Petro sangat menentang serangan AS menargetkan kapal-kapal di Karibia karena dilakukan sepihak tanpa proses pengadilan. Dia memperingatkan AS agar tidak mengganggu stabilitas kawasan dengan aksi militer.

Ketegangan semakin meningkat lagi setelah Petro mengatakan pemerintahnya akan mengambil tindakan hukum karena pasukan AS menyerang kapal nelayan Kolombia bulan lalu. Insiden yang menewaskan seorang nelayan itu terjadi di perairan Kolombia. 

Presiden AS Donald Trump membalas dengan menghentikan semua bantuan untuk Kolombia. Trump juga menyebut Petro sebagai gembong narkoba yang terlibat dalam produksi massal obat-obatan terlarang.

Petro menepis tuduhan tersebut kemudian menarik Duta Besar Kolombia di Washington, Daniel Garcia-Pena.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut