Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kereta Penumpang Tabrak Kereta Barang, 11 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir? Ini Penjelasan Lengkapnya

Sabtu, 26 April 2025 - 10:04:00 WIB
Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir? Ini Penjelasan Lengkapnya
Front Perlawanan Kashmir (TRF) mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kashmir (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Siapa pelaku pembantaian turis Hindu di Kashmir menjadi pertanyaan besar setelah serangan brutal yang menewaskan 28 orang di Pahalgam, Selasa (22/4/2025). Sebagian besar korban adalah turis Hindu asal India yang sedang berkuda di Lembah Baisaran.

Serangan bersenjata ini memicu kecaman luas dan memanaskan kembali hubungan diplomatik antara India dan Pakistan.

Front Perlawanan Kashmir (TRF), Diduga sebagai Pelaku Utama

Pihak yang diduga bertanggung jawab atas pembantaian turis Hindu di Kashmir adalah Front Perlawanan Kashmir (The Resistance Front atau TRF). Kelompok ini mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui media sosial, meskipun belum ada verifikasi independen atas pengakuan itu.

Pemerintah India secara resmi menyatakan TRF sebagai pelaku utama, dan menuding keterlibatan Pakistan dalam mendukung kelompok separatis tersebut.

Siapa TRF dan Apa Tujuannya?

Menurut South Asia Terrorism Portal, TRF didirikan pada tahun 2019 sebagai cabang dari kelompok militan Lashkar-e-Taiba, yang berbasis di Pakistan. Lashkar-e-Taiba sendiri sudah lama dicap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya.

TRF sering disebut sebagai “front virtual” karena kegiatannya banyak dilakukan secara daring. Kelompok ini aktif menyebarkan pesan-pesan perlawanan melalui media sosial, dengan nama lain "Kashmir Resistance".

Mereka menentang kebijakan Pemerintah India, termasuk pemberian izin tinggal bagi warga luar Kashmir, yang dianggap sebagai strategi untuk mengubah komposisi demografis wilayah berpenduduk mayoritas Muslim tersebut.

Sulit untuk mengindetifikasi TRF termasuk tokoh-tokohnya karena ruang lingkup mereka masih di dunia maya. Bahkan mereka disebut sebagai front virtual oleh aparat keamanan di Kashmir.

Nama TRF merupakan perubahan dari kelompok pemberontak tradisional Kashmir, sebagian besar menggunakan nama Islam. Badan intelijen India menuduh penggunaan nama itu untuk menampilkan karakter netral. Kata 'perlawanan' dalam nama organisasi berfokus pada nasionalisme Kashmir.

Ketegangan India dan Pakistan Memuncak

Setelah pembantaian turis Hindu di Kashmir, India mengambil sejumlah tindakan keras terhadap Pakistan. Di antaranya adalah:

  • Mengusir warga dan diplomat Pakistan dari New Delhi
  • Menutup perbatasan
  • Memutus aliran Sungai Indus

Pakistan membalas dengan mengusir warga India, menghentikan perdagangan bilateral, dan menutup wilayah udara bagi maskapai India. Pakistan juga membantah terlibat dalam serangan, dengan menyatakan hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik kepada rakyat Kashmir.

Latar Belakang Ketegangan di Kashmir

Kashmir telah lama menjadi wilayah sengketa antara India dan Pakistan. Ketegangan meningkat sejak pemerintah India mencabut status otonomi parsial Kashmir pada Agustus 2019. Langkah tersebut disambut dengan penolakan keras dari penduduk lokal dan kelompok separatis.

Sejak saat itu, berbagai kelompok pemberontak bermunculan, termasuk TRF.

Menjawab pertanyaan siapa pelaku pembantaian turis Hindu di Kashmir, semua bukti dan klaim saat ini mengarah pada kelompok Front Perlawanan Kashmir (TRF). Kelompok ini diduga kuat memiliki hubungan dengan Lashkar-e-Taiba dan mendapatkan dukungan dari pihak luar, meski hal itu dibantah oleh Pakistan.

Serangan ini menambah panjang daftar kekerasan di wilayah Kashmir dan memperburuk hubungan antara dua negara bertetangga yang telah lama berseteru.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut