BAGHDAD, iNews.id - Kataeb Hezbollah, faksi garis keras pro-Iran di jaringan militer Irak -Hash AL Shaabi- memperingatkan pasukan Irak untuk menjaga jarak dari pasukan Amerika Serikat (AS) di pangkalan militer.
"Kami meminta pasukan keamanan di negara itu berada setidaknya 1.000 meter dari pangkalan AS mulai pada Minggu jam 17.00 (1400 GMT)," demikian pernyataan kelompok itu, seperti dilaporkan AFP, Minggu (5/1/2020).
Tuding Brigitte Macron sebagai Transgender, Youtuber Konservatif Ini Klaim Presiden Prancis Sudah Sewa Pembunuh Bayaran
Pernyataan keras kelompok anti-Amerika itu muncul setelah mortir dan roket menghantam kedutaan besar AS dan satu pangkalan tempat pasukan AS ditempatkan.
Tembakan mortir menghantam daerah di dekat kedutaan besar AS di Baghdad pada Sabtu (4/1/2020) malam, sumber keamanan mengatakan kepada AFP.
Beberapa saat kemudian, dua roket menghantam pangkalan Irak di mana pasukan AS dikerahkan, menurut sumber keamanan.
Militer Irak mengonfirmasi serangan rudal di Baghdad dan di pangkalan Balad dan mengatakan tidak ada korban.
Pesawat-pesawat dari koalisi pimpinan-AS terdengar beredar di atas pangkalan mereka di provinsi Kirkuk, kata koresponden AFP di sana.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, kemampuan pengawasan koalisi dialihkan dari kelompok ISIS untuk fokus pada kemungkinan serangan roket baru.
Serangan-serangan rudal itu tampaknya menjadi petunjuk pertama dari tanggapan pembalasan atas pembunuhan jenderal tertinggi Iran, Qasem Soleimani, di dekat bandara Baghdad pada Jumat (3/1/2020).
Mayor Jenderal Iran Qasem Soleimani terbunuh bersama seorang komandan paramiliter Irak dalam serangan drone AS, yang merupakan ketegangan paling dramatis antara Iran dan AS.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku