Siapkan 'Shutdown' Bertahun-Tahun, Trump Mengancam atau Menggertak?
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan siap jika terjadi 'shutdown' atau penutupan sebagian kantor dan lembaga pemerintah AS hingga bertahun-tahun.
Berbicara setelah bertemu dengan para politikus Demokrat, Trump juga mengatakan bahwa bisa saja dia mengumumkan keadaan darurat nasional untuk memotong jalur Kongres dalam membangun tembok perbatasan AS-Meksiko.
"Saya memang mengatakan itu, memang sepenuhnya benar bahwa saya mengatakan hal itu. Saya kira hal itu tidak akan benar-benar terjadi, tetapi saya bersiap untuk itu," kata Trump, dalam tanya jawab di Rose Garden.
"Saya sangat bangga melakukan apa yang saya lakukan," tambahnya.
"Saya tidak menyebutnya 'shutdown', saya menyebutnya sebagai melakukan apa yang harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan negara kita."
Trump menegaskan dia tidak akan menandatangani RUU apa pun yang tidak mencakup anggaran pembangunan tembok perbatasan, yang ditentang keras oleh kalangan Demokrat.
Saat ini, penutupan sebagian pemerintahan AS memasuki pekan ketiga. Sekitar 800.000 pegawai negeri pemerintah federal tidak mendapat gaji sejak 22 Desember.
Bisakah Trump mengumumkan keadaan darurat nasional? Berikut analisis jurnalis BBC News, Anthony Zurcher.
Trump mengatakan dia bisa saja mendeklarasikan keadaan 'darurat nasional' dan membangun tembok yang dia janjikan di sepanjang perbatasan tanpa persetujuan kongres.
Jika memang benar, pertanyaannya adalah mengapa dia tidak membuktikannya dengan langsung melakukannya.
Andai memang dia dapat memintas keberatan Demokrat dengan menjentikkan jari kepresidenannya, mengapa dia membuat para pegawai lembaga-lembaga federal menderita karena gaji mereka tak dibayar, dan mengganggu jalannya lembaga-lembaga pemerintah penting, termasuk Kementerian Keamanan Dalam Negeri?
Jawabannya adalah karena solusinya tidak sesederhana itu.
Memang ada ketentuan dalam perundangan AS yang memungkinkan presiden untuk mengarahkan proyek-proyek konstruksi militer saat perang atau keadaan darurat nasional, namun dana itu harus berasal dari anggaran Kementerian Pertahanan yang dialokasikan oleh Kongres untuk keperluan lain.
Langkah seperti itu dapat mendorong Kongres, termasuk para politikus Partai Republik, untuk menentangnya secara keras.
Lalu akan ada perlawanan hukum yang tak terhindarkan dari Demokrat jika kekuasaan presiden seperti itu diberlakukan. Perintah apa pun dari presiden untuk membangun perbatasan akan dihadapkan pada gugatan pengadilan yang sama kerasnya menghalangi pembangunannya.
Pernyataan-pernyataan terbaru presiden lebih tampak sebagai sekadar upaya untuk mendapatkan posisi terkuat dalam bernegosiasi dengan Demokrat.
Trump mengatakan apa yang dikatakannya itu bukan ancaman—dan dia mungkin benar. Itu hanya sekadar gertakan.
Ketika ditanya apakah dia mempertimbangkan untuk menggunakan kekuasaan presiden untuk memberlakukan situasi darurat untuk memotong jalur kongres terkait pendanaan, Trump mengatakan dia memang mempertimbangkannya.
"Saya mungkin akan melakukannya. Kita bisa memberlakukan keadaan darurat nasional dan membangun (tembok perbatasan) dengan sangat cepat. Itu cara lain untuk melakukannya."
Apa artinya penutupan sebagian pemerintahan AS?
1. Sekitar 25 persem lembaga pemerintah federal AS tidak lagi memiliki dana
2. Sembilan departemen terpengaruh, antara lain Departemen Keamanan Dalam Negeri, Kehakiman, Perumahan, Pertanian, Perdagangan, Dalam Negeri, dan Keuangan
3. Suku asli Amerika yang pendanaannya sebagian besar dari dana federal besar, menderita kesulitan besar
4. Taman-taman Nasional menjadi bermasalah tanpa staf
Editor: Nathania Riris Michico