Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PM Malaysia Anwar Ibrahim Rombak Kabinet Besar-besaran, Konsolidasi Jelang Pemilu?
Advertisement . Scroll to see content

Sidang Kasus Tewasnya TKI Adelina Lamban, Ibu Tuntut Keadilan

Rabu, 13 Februari 2019 - 10:59:00 WIB
Sidang Kasus Tewasnya TKI Adelina Lamban, Ibu Tuntut Keadilan
Adelina Lisao (Foto: The Star)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Setahun pascatewasnya TKI Adelina Lisao di Malaysia, perkembangan kasusnya jalan di tempat. Adelina meninggal akibat menjadi korban kekerasan majikannya, dia dibiarkan tidur di luar bersama anjing.

Kasus penganiayaan Adelina sempat menjadi viral dan memicu kemarahan publik. Tetangga pelaku di Negara Bagian Penang melaporkan penganiayaan yang terjadi pada Februari 2018 itu ke polisi. Saat itu Adelina didapati tergeletak di teras rumah bersama anjing majikannya. Adelina lalu diselamatkan oleh petugas dan dibawa ke rumah sakit. Namun keesokan harinya, perempuan berusia 20 tahunan itu meninggal. Hasil pemeriksaan menujukkan, di wajah Adelina didapati luka memar.

Sang majikan, ibu dan anak perempuannya, langsung ditangkap polisi dan menjalani sidang. Pelaku didakwa dengan kasus pembunuhan dan mempekerjakan orang asing secara ilegal. Namun perjalanan sidang keduanya jalan di tempat.

Ibu mendiang Adelina, Yohana Banunek, menuntut keadilan atas kematian anaknya. Apalagi, kasus ini sudah berjalan selama setahun.

"Saya sudah kehilangan anak saya selama setahun. Dia meninggal bukan karena sakit tapi disiksa," kata Yohana, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/2/2019).

Sementara itu aktivis pekerja migran menyayangkan lambannya proses peradilan terhadap para terdakwa.

"Setahun berlalu tapi masih tidak ada keadilan. Ini bukan kasus terisolasi. Kami memiliki sejumlah kasus yang diajukan ke pengadilan terkait upah (pekerja) yang tidak dibayar, pemecatan yang salah, dan pemotongan, tetapi kasus-kasus ini hanya mengendap," kata Glorena Das, direktur eksekutif Tenagita, organisasi perlindungan pekerja migran.

Bulan lalu, pemerintah Malaysia menyatakan, sedang mempertimbangkan undang-undang terpisah untuk melindungi pekerja rumah tangga. Langkah yang disambut baik oleh Tenaganita, pasalnya pekerja di sektor ini sangat rentan menerima kekerasan dari majikan karena terisolasi di sebuah rumah tangga.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut