Sidang Parlemen Malaysia Panas, Mahathir Pertanyakan Dana Rp340 Miliar untuk Najib Razak
KUALA LUMPUR, iNews.id - Sidang parlemen Dewan Rakyat Malaysia, Kamis (18/11/2021), diwarnai debat. Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia yang juga anggota parlemen Mahathir Mohamad mempertanyakan anggaran dana 100 juta ringgit atau sekitar Rp340 miliar untuk mantan PM Najib Razak.
Najib sedang menjalani persidangan terkait banyak dakwaan kasus megakorupsi senilai ratusan triliun rupiah dana 1MDB.
Tuntutan klarifikasi itu disampaikan saat Menteri Keuangan Zafrul Abdul Aziz menyampaikan pidato Anggaran 2022. Saat Zafrul menyampaikan pidato, Mahathir memotong dan meminta klarifikasi masalah tersebut.
"Ada item tambahan dalam anggaran yang tidak kami ketahui sebelumnya. Ada alokasi 100 juta ringgit sebagai hadiah kepada perdana menteri keenam Datuk Seri Najib Razak untuk membangun rumah. Bagaimana pemerintah bisa mengalokasikan hadiah seperti itu kepada mantan perdana menteri; kepada orang yang dihukum? Selama menjabat, saya bahkan tidak pernah meminta rumah dan saya bergantung pada (uang) pensiun," kata Mahathir, dikutip dari The New Straits Times.
"Jika Menteri Keuangan bisa bersumpah bahwa Anggaran (100 juta ringgit) memang dibuat setelah diajukan (pada 29 Oktober)...," ujarnya, menambahkan.
Zafrul menjelaskan, permohonan itu diajukan usai pembahasan Anggaran di Dewan Rakyat.
"Setiap pertanyaan harus diajukan ke Departemen Perdana Menteri sebagai pihak yang bertanggung jawab atas gaji dan hak istimewa perdana menteri. Permohonan itu kami terima setelah Anggaran diajukan dan dibahas di kabinet," kata Zafrul.
Jika permohonan tambahan di bawah Anggaran disetujui, maka akan disampaikan ke Dewan Rakyat sebagai rancangan tambahan.
Ketua Dewan Rakyat Azhar Azizan Harun, yang juga memimpin persidangan, meminta anggota parlemen oposisi untuk tenang. Namun situasi semakin panas setelah anggota parlemen lainnya ikut mendesak Zafrul menjelaskan masalah ini yang juga mengganggu pidatonya.
Azhar lalu membentak anggota parlemen untuk meminta mereka memberikan kesempatan Zafrul menyelesaikan pidato.
"Cukup! Jika Anda tidak ingin keluar, silakan duduk dan dengarkan pidato penutup. Masa debat sudah berakhir dan menteri sekarang menanggapi (pertanyaan). Apakah Anda ingin mengajari saya tentang tata tertib?" katanya.
Anggaran 2022 sebesar 332,1 miliar ringgit diajukan oleh Zafrul pada 29 Oktober, di mana 233,5 miliar ringgit di antaranya dialokasikan untuk pengeluaran operasional (OE), 75,6 miliar untuk pengeluaran pembangunan (DE), dan 23 miliar untuk dana Covid-19.
Dewan Rakyat kemudian menyetujui Anggaran 2022 pada tahap kebijakan, meskipun ada seruan dari beberapa anggota parlemen untuk melakukan voting.
"Kurang dari 15 orang (mendukung seruan penghitungan suara). Mayoritas suara setuju (Anggaran)," kata Azhar.
Editor: Anton Suhartono