Singapura Kirim 8 Ton Daging Kurban Kemasan Kaleng ke Gaza

SINGAPURA, iNews.id - Muslim Singapura mengirim 8 ton lebih daging kurban yang telah dikemas dalam kemasan kaleng ke Jalur Gaza. Daging kambing, hasil sembelihan saat perayaan Idul Adha 1446 H, tersebut telah tiba di Yordania dan siap didistribusikan kepada warga Gaza.

Organisasi Muslim Singapura yang memfasilitasi pengiriman, SalamSG, menyatakan total ada 17.300 kaleng daging siap saji yang memiliki simpan hingga 3 tahun sebelum kedaluwarsa.

Baca Juga

3 Astronot Terjebak di Stasiun Luar Angkasa, China Luncurkan Misi Penyelamatan

Menurut SalamSG, ini merupakan pengiriman pertama dari tiga tahap ke Gaza melalui Yordania.

SalamSG bekerja sama dengan lembaga amal Yordania, Hashemite, yang akan mengawasi pendistribusiannya di Gaza dalam beberapa pekan mendatang.

Baca Juga

Macron Desak Netanyahu Segera Cabut Blokade Gaza

Namun tidak semua dikirik ke Gaza, sekitar 200 kaleng akan disistribusuikan warga Palestina yang dirawat di Rumah Sakit Al Mowasah, Amman, serta para pengungsi di ibu kota Yordania tersebut.

Mohamed Imran Omar, wakil ketua SalamSG Kurban 2025 mengatakan penyerahan daging tersebut merupakan langkah penting dalam bantuan bagi mereka yang paling membutuhkan.

Baca Juga

Pasukan Israel Merangsek Masuk Kota Gaza, Serang Pasar Ramai Pengunjung

"Inisiatif ini mencerminkan semangat kurban, prinsip pengorbanan dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan, memberikan dukungan untuk membantu keluarga di masa-masa sulit," katanya, seperti dikutip dari The Straits Times.

Ini merupakan upaya kemanusiaan internasional pertama SalamSG Kurban sejak didirikan pada 2022.

Baca Juga

Lantang Bela Palestina Mark Ruffalo Sebut Kelaparan Gaza sebagai Kejahatan Kemanusiaan

Penyaluran daging kurban ke Jalur Gaza juga dilakukan banyak lembaga kemanusiaan Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya dengan metode berbeda. Umumnya hewan kurban dibeli dan disembelih langsung di Gaza. Metode tersebut memberikan keuntungan ekonomi bagi warga di wilayah kantong yang sedang mengalami kelaparan tersebut.   

Editor: Anton Suhartono