Situasi Afghanistan Semakin Genting, Presiden Ghani Salahkan Penarikan Pasukan AS
KABUL, iNews.id - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyalahkan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) yang terlalu mendadak terkait semakin memburuknya situasi keamanan. Meski demikian Ghani menegaskan pemerintah punya rencana untuk memulihkan situasi dalam 6 bulan.
Sejak AS menarik pasukan dari Afghanistan, kelompok Taliban semakin agresif merebut kota demi kota termasuk di perbatasan. Pertempuran sengit tak bisa dihindari dan menimbulkan banyak korban dari kalangan sipil.
Taliban berupaya menguasai tiga ibu kota provinsi dalam beberapa hari terakhir, termasuk pertempuran sengit di Lashkar Gah, ibu kota Provinsi Helmand sepanjang akhir pekan. Namun pasukan keamanan Afghanistan berhasil mempertahankan kota itu sampai Minggu malam meskipun situasi terus berubah.
"Situasi saat ini adalah karena keputusan penarikan pasukan internasional yang mendadak. Kita mengalami situasi tidak terduga dalam 3 bulan terakhir," kata Ghani, kepada parlemen, Senin (2/8/2021).
Dia menambahkan, pemerintah sudah menyusun rencana untuk mengendalikan situasi dalam waktu 6 bulan dan didukung AS.
Dia yakin jika situasi keamanan dapat diatasi, Taliban mau duduk bersama untuk pembicaraan damai.
Pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan negosiator Taliban dimulai tahun lalu di Doha Doha, dan sudah berlangsung beberapa putaran. Sayangnya pembicaraan belum menghasilkan kemajuan signifikan.
Namun kedua pihak berkomitmen untuk mempercepat pembicaraan, sebagaimana hasil pertemuan terbaru di Doha melibatkan delegasi tingkat tinggi Taliban dan pemerintah.
Menurut Ghani, masalah yang dihadapi adalah Taliban belum memutuskan hubungan dengan kelompok teroris serta meningkatkan serangan terhadap perempuan serta aktivis masyarakat sipil. Namun dia menegaskan sudah saatnya Taliban dan pemerintah saling membuka diri dan bergerak menuju solusi damai.
Sementara itu Taliban membantah semua tuduhan Ghani dalam pidatonya.
"Deklarasi perang, tuduhan, dan kebohongan tidak bisa memperpanjang usia pemerintahan Ghani. Waktunya telah habis, insya Allah," kata Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid, melalui Twitter, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Editor: Anton Suhartono