Situasi AS setelah Pilpres Bikin Jerman Khawatir, Kenapa?
                
                BERLIN, iNews.id – Situasi di Amerika pascapelaksanaan Pilpres AS 2020 membuat sejumlah kalangan khawatir. Salah satunya Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer, yang memperingatkan bahwa AS menghadapi situasi “yang sangat mudah meledak”.
Menurut dia, ada kemungkinan terjadinya krisis yang sistematis di negeri Paman Sam setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kemenangan sebelum waktunya. Sebelumnya, Trump menyatakan akan pergi ke Mahkamah Agung AS untuk menghentikan proses penghitungan suara Pilpres AS—yang dianggapnya dinodai dengan kecurangan.
                                Menanggapi klaim politikus Partai Republik itu, Kramp-Karrenbauer mengatakan, Trump dapat menciptakan krisis konstitusional di AS. “Skenario semacam itu sangat mengkhawatirkan kami (Jerman). Pemilu ini belum diputuskan, suara masih dihitung,” ujar Kramp-Karrenbauer kepada lembaga penyiar publik Jerman, ZDF, dikutip kembali AFP, Rabu (4/11/2020).
Menteri yang juga menjabat ketua Partai Uni Demokratik Kristen itu menuturkan, pertarungan untuk mendapatkan legitimasi hasil Pemilu Amerika tampaknya telah dimulai. Dia pun mengakui hubungan Jerman-AS telah menghadapi “ujian berat” dalam empat tahun terakhir, terutama sejak Trump melontarkan kritik keras terhadap Berlin atas perdagangan dan pengeluaran militer Jerman.
Kendati demikian, Kramp-Karrenbauer berpendapat, hubungan persahabatan AS-Jerman terlepas dari siapa pun yang menguasai Gedung Putih di Washington. Dia pun menentang seruan dari sebagian rakyat Jerman yang meminta negara mereka tak lagi bergantung pada Amerika Serikat.
                                        Akan tetapi, Kramp-Karrenbauer tetap menekankan bahwa Eropa memang perlu menjadi lebih mandiri, terlepas dari hasil akhir pemungutan suara Pilpes AS. “Kita harus berbuat lebih banyak untuk kepentingan kita sendiri, baik sebagai bangsa Jerman dan khususnya dengan masyarakat Eropa lainnya,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz mengatakan, Eropa perlu memperkuat kedaulatan sendiri sehingga tatanan global berbasis regulasi dapat diwujudkan. Seruan itu dia sampaikan, mengingat perkembangan terkini di Amerika Serikat.
“Itu sebabnya kita (Eropa) perlu mengambil kesempatan ini untuk membuat Eropa menjadi kuat,” kata Scholz kepada wartawan di Berlin.
Editor: Ahmad Islamy Jamil