Situasi Tegang, Inggris Bakal Kerahkan Lebih Banyak Tentara di Timur Tengah
LONDON, iNews.id - Inggris akan mengerahkan personel militer tambahan di Timur Tengah di tengah ketegangan di kawasan tersebut menyusul kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh. Rencana itu diungkapkan oleh Pemerintah Inggris, akhir pekan ini.
"Personel militer juga sedang dalam proses pengerahan ke kawasan tersebut untuk memberikan dukungan operasional kepada Kedutaan Besar guna membantu warga negara Inggris," kata Pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan, Sabtu (3/8/2024).
Sementara itu, Operasi Perdagangan Maritim Inggris mengatakan, pihaknya telah menerima laporan sinyal marabahaya dari sebuah kapal yang berlayar sejauh 170 mil laut (195 mil) barat daya pelabuhan Aden di Yaman.
Pada Jumat (2/8/2024), Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berdiskusi dengan Menhan Inggris, John Healey, tentang pentingnya membentuk koalisi. Tujuan koalisi itu adalah untuk melindungi Israel dari Iran dan para sekutunya di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Rabu lalu, Hamas mengonfirmasi bahwa Haniyeh gugur akibat serangan Israel di kediamannya di Teheran setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru terpilih, Masoud Pezeshkian. Hamas menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas kematian Haniyeh dan berjanji akan membalas dendam.
Editor: Ahmad Islamy Jamil