Skandal Boyband J-pop, Jepang Buka Hotline bagi Laki-Laki Korban Pelecehan Seksual
TOKYO, iNews.id - Pemerintah Jepang akan membuka hotline bagi laki-laki dewasa maupun anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual. Langkah ini diambil setelah kasus pelecehan melibatkan korban personel boyband J-pop mencuat.
Skandal pelecehan seksual menerpa Johnny & Associates, agensi yang melahirkan boyband-boyband kenamaan di Jepang.
Kantor kabinet Jepang menyatakan, hotline akan dibuka selama 3 bulan mulai Jumat pekan ini. Para spesialis akan menerima telepon untuk konseling.
“Kami berharap para korban merasa aman dan bisa berkonsultasi tanpa ragu-ragu,” Ayuko Kato, menteri urusan anak-anak Jepang, dikutip dari AFP, Selasa (19/9/2023).
Pada awal September, Johnny & Associates untuk pertama kali mengakui sang pendirinya, Johnny Kitagawa, melakukan pelecehan seksual terhadap para talent muda. Parahnya pelecehan berlangsung selama puluhan tahun.
Kitagawa meninggal pada usia 87 tahun pada 2019 setelah melahirkan beberapa boyband besar seperti SMAP, TOKIO, dan Arashi.
Tuduhan bahwa dia melakukan pelecehan seksual terhadap laki-laki muda yang ingin menjadi bintang sebenarnya sudah muncul di media pada 1999. Namun baru pada tahun ini agensi mengungkapnya secara blak-blakan, terutama setelah diangkat dalam film dokumenter BBC yang mengutip pengaduan para korban.
Pemerintah Jepang sebenarnya sudah membuka hotline 24 jam bagi korban pelecehan seksual laki-laki maupun perempuan. Namun kantor kabinet tak yakin para korban laki-laki terkait skandal agensi itu mau melapor ke hotline tersebut.
Editor: Anton Suhartono