SMA di Taiwan Ini Perbolehkan Murid Laki-Laki Pakai Rok
TAIPEI, iNews.id - Sebuah SMA di Taiwan akan memperbolehkan murid laki-laki menggunakan rok. Aturan ini dibuat menyusul pengumuman sekolah itu soal rencana penghapusan seragam berbasis jenis kelamin serta mengampanyekan kesamaan gender.
Para siswa dan guru SMA Banqiao, terletak di New Taipei City di luar Kota Taipei, sudah memulai kampanye ini dengan ramai-ramai mengenakan rok pada Mei 2019 selama sepekan. Aksi itu dilakukan sebagai kampanye menghapuskan stereotip gender. Pada bulan yang sama, Taiwan juga menjadi negara pertama di Asia yang membolehkan pernikahan sesama jenis.
Dalam aturan yang berlaku saat ini, siswa laki-laki masih diharuskan mengenakan celana panjang dan perempuan menggunakan rok. Aturan baru akan berlaku pada tahun akademis berikutnya yakni dimulai pada 30 Agustus 2019.
"Ini untuk meningkatkan otonomi siswa dalam memilih seragam sambil menghormati hak-hak mereka," bunyi pernyataan SMA Banqiao, dikutip dari Reuters, Rabu (24/7/2019).
Banqiao kini memiliki 2.000 siswa lebih, berusia antara 16 hingga 18 tahun.
Pejabat kementerian pendidikan Taiwan menyambut keputusan sekolah.
Penggunaan seragam sekolah yang netral secara gender sudah dilakukan negara lain.
Wali Kota Mexico City bulan lalu mengumumkan para siswa bisa memilih apakah mengenakan rok atau celana panjang ke sekolah. Namun keputusan itu menimbulkan kontroversi, mengingat banyak warga Meksiko merupakan penganut Katolik yang taat.
Kebijakan yang sama diterapkan Pemerintah Wales bulan ini. Sekolah-sekolah tak boleh lagi menerapkan aturan seragam terpisah antara laki-laki dan perempuan. Aturan ini berlaku mulai 1 September 2019.
Editor: Anton Suhartono