Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Minta Transjakarta Lanjutkan Pelatihan Pramudi Perempuan, Target Kuota 10%
Advertisement . Scroll to see content

Sosok Muna Al Kurd, Perempuan Ikon Perjuangan Palestina yang Ditangkap Israel

Minggu, 06 Juni 2021 - 18:28:00 WIB
Sosok Muna Al Kurd, Perempuan Ikon Perjuangan Palestina yang Ditangkap Israel
Muna Al Kurd (Foto: Twiter)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tentara Israel menangkap Muna Al Kurd, perempuan muda ikon perjuangan Palestina terhadap pendudukan pemerintahan Zionis, Minggu (6/6/2021).

Nama perempuan 23 tahun itu semakin berkibar sejak pengadilan Israel memutus untuk menggusur permukiman warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Bukan karena dia termasuk salah satu dari keluarga yang terancam digusur, namun sikap kritisnya atas pendudukan Israel, bahkan sejak kecil.

Muna menamatkan sarjana di bidang komunikasi jurnalistik, sehingga punya modal kuat untuk mengampanyekan perlawanan terhadap pencaplokan tanah Palestina oleh Israel. Rupanya ini yang membuat Israel gerah karena suaranya semakin didengar dunia internasional, hingga berujung penangkapan.

Bukan hanya Muna, kakak laki-lakinya, Muhammad, juga diburu tentara Zionis. Muhammad merupakan seorang penulis yang juga mengampanyekan perlawanan terhadap pendudukan Israel.

Muna lahir dan besar di Sheikh Jarrah, sehingga tak heran punya kedekatan emosional dengan lingkungan tersebut.

Sikap perlawanan sudah dilakukannya sejak remaja, tak heran dia berkali-kali merasakan tinggal di balik jeruji tahanan Israel.

Menurut dia, perempuan Palestina lahir sebagai penentang Israel. Dalam berbagai kesempatan perempuan selalu berada di garis depan, berjuang sekuat tenaga, melawan pendudukan Israel.

Kondisi ini tercipta dari lingkungan yang membentuk para perempuan untuk menjadi penentang. Penyerangan, pelanggaran, dan pengusiran paksa oleh tentara Zionis membentuk mereka menjadi pribadi yang kuat.

Dia juga mengatakan, setiap perempuan Palestina merupakan guru selain ikon perjuangan untuk membebaskan tanah mereka.

"Ketika saya tumbuh dewasa, saya selalu dalam keadaan takut, diusir dari rumah saya, terutama karena Sheikh Jarrah merupakan salah satu lingkungan di Yerusalem yang penduduknya paling berpeluang digusur dan dipindahkan," katanya, dalam sebuah kesempatan setelah pengadilan Israel mengabulkan gugatan pemukim Yahudi untuk merebut Sheikh Jarrah.

Pada 2009, Israel sudah merebut setengah dari tanah keluarganya. Keluarganya dituduh membangun rumah tanpa izin lalu lahannya direbut begitu saja.

"Hari ini, kami kembali menghadapi keputusan pengadilan Israel yang akan mengusir kami dari setengah sisa rumah kami, bersama dengan 11 keluarga lainnya! Kami diberi waktu 30 hari untuk meninggalkan rumah, tapi pengacara kami mengajukan banding ke pengadilan distrik," ujarnya.

Kisah lingkungan Sheikh Jarrah dimulai pada 1956, setelah pemerintah Yordania yang diwakili Kementerian Konstruksi dan Pembangunan serta badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA menandatangani perjanjian untuk menyediakan perumahan bagi 28 keluarga pengungsi di lingkungan itu.

Sebagai gantinya, keluarga-keluarga tersebut tak lagi memegang kartu UNRWA yang berarti tak berhak menerima bantuan sebagai pengungsi.

Salah satu syarat terpenting dari perjanjian tersebut, mereka akan menerima sertifikat kepemilikan tanah setelah 3 tahun penyelesaian pembangunan. Namun di perjalanan terjadi perang Arab-Israel pada 1967 yang menghentikan semua proses sertifikasi tanah.

Organisasi pemukim Israel mengambil keuntungan dari kondisi ini memalsukan surat-surat yang menyebutkan mereka sebagai pemilik sah tanah di Sheikh Jarrah. Bermodal dokumen itu, pada 1972 mereka mengajukan tuntutan atas kepemilikan daerah itu dan kasusnya bergulir sampai hari ini.

"Sekarang pendudukan Israel ingin mengusir kami. Rumah saya di sini, tanah saya di sini, dan kami tidak akan pergi," kata Muna.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut