Sri Lanka Pulangkan 242 Kontainer Limbah ke Inggris, Ada Potongan Jenazah di Dalamnya
KOLOMBO, iNews.id – Sri Lanka mulai mengirimkan kembali sebanyak 242 kontainer limbah berbahaya ke Inggris. Di antara limbah itu termasuk potongan-potongan tubuh dari kamar jenazah.
Langkah tersebut diambil Sri Lanka setelah pengadilan mengabulkan gugatan organisasi nonpemerintah pemerhati lingkungan, Center for Environmental Justice (CEJ). Organisasi itu telah berjuang selama dua tahun lewat jalur hukum untuk menolak pengiriman limbah dari Eropa ke Sri Lanka.
Selain Sri Lanka, sejumlah negara Asia dalam beberapa tahun terakhir juga berusaha melawan impor sampah yang tidak diinginkan dari negara-negara kaya. Mereka mulai menolak pengiriman sampah dari negara asing lantaran tidak mau lagi dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah dunia.
Pada Jumat (30/10/2020) kemarin, Sri Lanka mulai mengirimkan kembali 20 kontainer pertama berisi limbah medis ke Inggris. Di dalamnya termasuk potongan-potongan tubuh dari kamar jenazah. Dua puluh kontainer itu dimuat di kapal kargo MV Texas Triumph—yang berlayar di bawah bendera Panama.
Sementara, 65 kontainer lainnya akan dikirim dalam seminggu ke depan. “Sisanya akan dikirim segera setelah kapal lain tersedia,” kata Juru Bicara Bea Cukai Sri Lanka, Sunil Jayaratne, dikutip AFP, Sabtu (31/10/2020).
Pengadilan banding Sri Lanka dua minggu lalu memerintahkan pemulangan limbah biologis dari rumah sakit Inggris dan berton-ton limbah plastik yang diimpor dengan cara melanggar aturan pengiriman lokal dan internasional.
Limbah impor itu tiba di Sri Lanka antara September 2017 dan Januari 2018. CEJ lalu mengajukan petisi kepada pengadilan untuk menolak sampah-sampah itu.
Bea Cukai Sri Lanka tidak mengungkapkan secara perinci jenis sampah yang dikirim kembali ke Inggris itu. Akan tetapi, Jayaratne mengatakan, di antaranya terdapat kain perca, perban, dan bagian tubuh dari kamar mayat.
Pada September lalu, 260 ton limbah terpisah dalam 21 kontainer lainnya dikirim kembali setelah Inggris setuju untuk mengambilnya lagi. Otoritas Sri Lanka menemukan ratusan ton limbah baru tersebut setelah dimulainya proses hukum terhadap 242 kontainer sampah impor yang ditahan di Pelabuhan Kolombo dan kawasan perdagangan bebas di dekat ibu kota negara itu.
Penyelidikan di Sri Lanka tahun lalu terhadap hampir 3.000 ton limbah berbahaya yang diimpor secara ilegal menemukan bahwa pihak importir telah mengirimkan kembali sekitar 180 ton ke India dan Dubai pada 2017 dan 2018.
Selain Sri Lanka, negara-negara Asia seperti Filipina, Indonesia, dan Malaysia juga telah mengembalikan ratusan kontainer sampah ke negara asalnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil