Studi Sebut Penyintas Covid Punya Kekebalan Setidaknya 5 Bulan, tapi....
LONDON, iNews.id – Hasil studi terhadap petugas kesehatan di Inggris menunjukkan, orang yang pernah mengidap Covid atau berstatus penyintas sangat mungkin memiliki kekebalan setidaknya selama lima bulan.
Temuan awal oleh para ilmuwan di Public Health England (PHE) itu mengungkapkan, infeksi ulang terhadap orang yang memiliki antibodi Covid-19 sangat jarang terjadi. Menurut hasil studi tersebut, hanya 44 kasus ditemukan di antara 6.614 orang yang sebelumnya telah terinfeksi virus corona.
Kesimpulan awal dari hasil temuan riset itu dipublikasikan pada Kamis (14/1/2021). Para ahli pun memperingatkan, orang-orang yang pernah tertular Covid-19 pada gelombang pertama wabah itu atau pada bulan-bulan awal 2020, sekarang ini mungkin saja rentan untuk tertular lagi. Pasalnya, mereka telah melewati masa kekebalan lima bulan yang dimaksud.
Para ahli juga memperingatkan, orang-orang dengan “kekebalan alami” atau yang diperoleh melalui infeksi itu sendiri, mungkin masih dapat membawa Covid-19 di hidung dan tenggorokan mereka. Bahkan, para penyintas Covid-19 itu juga dapat menularkannya tanpa disadari.
“Kami sekarang tahu bahwa kebanyakan dari mereka yang pernah terkena virus, dan mengembangkan antibodi, terlindung dari infeksi ulang, tetapi ini tidak mutlak. Dan kami belum tahu berapa lama perlindungan itu bertahan,” kata Susan Hopkins, penasihat medis senior di PHE dan wakil ketua penelitian tersebut, dikutip Reuters, Kamis (14/1/2021),
“Ini berarti bahkan jika Anda yakin Anda sudah mengidap Covid-19 dan sudah bisa terlindungi, lalu Anda yakin bahwa sangat kecil untuk mengembangkan infeksi parah, tetapi masih ada risiko dapat terinfeksi dan menularkannya ke orang lain,” kata dia.
Pernyataan dalam studi tersebut mengatakan, temuan itu tidak membahas antibodi atau reaksi kekebalan terhadap vaksin corona yang sekarang sedang diluncurkan, atau tentang seberapa efektif vaksin itu. Reaksi terhadap vaksin akan diteliti dalam studi yang berbeda.
Penelitian awal tersebut–yang dikenal sebagai studi SIREN–melibatkan puluhan ribu petugas kesehatan di Inggris yang telah dites secara teratur sejak Juni 2020. Untuk mengetahui infeksi baru Covid-19 serta keberadaan antibodi.
Antara 18 Juni-24 November 2020, para ilmuwan mendeteksi 44 potensi infeksi ulang, dari 6.614 responden yang dites positif Covid-19. Ini artinya, kekebalan mewakili tingkat perlindungan 83 persen dari infeksi ulang.
Peneliti berencana untuk terus meneliti para peserta, untuk melihat apakah kekebalan alami ini bisa bertahan lebih dari lima bulan atau tidak. Tetapi mereka memperingatkan, beberapa orang yang memiliki kekebalan masih dapat membawa virus dan dapat menularkannya.
“Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk terus mengikuti aturan dan tetap di rumah, bahkan jika mereka sebelumnya pernah terkena Covid-19,” ujar peneliti yang tergabung dalam studi tersebut.
Editor: Ahmad Islamy Jamil