Sudah Putus Hubungan, Honduras Perintahkan Taiwan untuk Berkemas dan Segera Angkat Kaki
TEGUCIGALPA, iNews.id - Taiwan harus segera mengosongkan kedutaannya di Honduras dalam waktu 30 hari. Mahasiswa Honduras yang menerima beasiswa ke Taiwan akan ditransfer ke China.
Wakil Menteri Luar Negeri Honduras, Antonio Garcia mengeluarkan perintah tersebut di televisi lokal pada Senin (27/3/2023). Dalam sambutannya, Garcia mengatakan 30 hari sudah lebih dari cukup waktu untuk berkemas dan pergi.
Kedutaan besar Taiwan berada di lingkungan Palmira yang rindang di Tegucigalpa. Selama bertahun-tahun, bangunan itu menjadi salah satu pos luar negeri paling terkemuka di ibu kota Amerika Tengah, serta kedutaan terbesar kedua negara itu setelah AS.
Sebelumnya, Presiden Honduras, Xiomara Castro memutuskan hubungan dengan Taiwan demi mendukung China dalam upaya untuk lebih banyak mendapat investasi dan pekerjaan dari raksasa Asia itu.
Wakil menteri juga menekankan perlunya misi diplomatik ke ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Dia berharap China dapat menginvestasikan sekitar 10 miliar dolar AS di Honduras sebagai keuntungan bagi pekerja lokal.
"Kami harus pergi ke sana untuk menjajaki proyek-proyek besar yang dapat diberikan China kepada kami," katanya.
Kementerian luar negeri juga mengumumkan, mahasiswa Honduras penerima beasiswa untuk belajar di Taiwan akan dapat mentransfer studi mereka ke China.
Sementara itu, oposisi pemerintahan, Partai Nasional yang konservatif dalam pernyataannya pada Senin berjanji untuk menjalin kembali hubungan dengan Taiwan jika dapat merebut kembali kursi kepresidenan Honduras pada 2026.
"Kami akan melakukan hal yang mustahil untuk memulihkan hubungan dengan saudara dan saudari kami di Republik Taiwan," katanya.
Editor: Umaya Khusniah